"Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang Luas dan rezki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), Maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. An Nisa':100)
Nabi shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,
وَأَنَا آمُرُكُم بِخَمْسٍ، أَمَرَنِيَ بِهِنَّ، اَلْجَمَاعَةُ وَالسَّمْعُ اللهُ وَالطَّاعَةُ وَالْهِجْرَةُ وَاْلجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ.
"Dan aku menyuruh kalian dengan lima perkara yang Allah telah menyuruhku dengan lima perkara itu, yaitu berjamaah, mendengar, taat, hijrah dan jihad fi sabilillah." (HR. Ahmad dari Al Harits Al Asy'ari dan dishahihkan oleh Al Albani)
Beliau juga bersabda;
لاَ تَنْقَطِعُ الْهِجْرَةُ حَتىَّ تَنْقَطِعُ التَّوْبَةُ، وَلاَ تَنْقَطِعُ التَّوْبَةُ حَتىَّ تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا
"Hijrah tidak akan terhenti hingga terputusnya pintu taubat dan pintu taubat tidak pernah terputus hingga matahari terbit dari arah barat." (HR. Abu Dawud, dari Muawiyah, dishahihkan Al Albani)
Hijrah itu diwajibkan karena beberapa sebab, diantaranya:
1. Melarikan diri (dengan tetap taat kepada ajaran agama) dengan cara memisahkan diri dari kaum musyrikin karena takut terjadi fitnah terhadap agamanya. Inilah yang dimaksud hijrah dari negeri kafir menuju negeri Islam atau negeri yang aman, bagi yang mampu. Nabi shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,
أَنَا بَرِيْءٌ مِنْ كُلِّ مُسْلِمٍ يُقِيْمُ بَيْنَ أَظْهَرِ الْمُشْرِكِيْنَ لاَ تَرَاءِى نَارَهُمَا
"Aku berlepas diri dari setiap muslim yang tinggal (bermukim) di tengah-tengah kaum musyrikin. Jangan sampai api keduanya saling terlihat satu sama lain." (HR. Abu Dawud)
Al Bukhari telah meriwayatkan dari Atho' bin Abi Robah, beliau berkata, "Aku pernah mengunjungi Aisyah bersama Ubaid bin Umair Al Laitsi, lalu kami bertanya kepada beliau tentang hijrah, maka beliaupun menjawab,
لاَ هِجْرَةَ الْيَوْمَ، كَانَ الْمُؤْمِنُوْنَ يَفِرُّ أَحَدُهُمْ بِدِيْنِهِ إِلىَ اللهِ تَعَالىَ وَإِلىَ رَسُوْلِهِ صَلىَ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُخَافَةً أَنْ يُفْتِنَ عَلَيْهِ، فَأَمَّا الْيَوْمَ فَقَدْ أَظْهَرَ اللهُ اْلإِسْلاَمَ، وَالْيَوْمَ يَعْبُدُ رَبَّهُ حَيْثُ شَاءَ، وَلَكِنْ جِهَادٌ وَنِيَةٌ
"Tidak ada hijrah hari ini, dahulu orang-orang mukmin, salah satu dari mereka melarikan diri dengan agamanya menuju Allah dan RasulNya karena takut terjadi fitnah terhadap agamanya. Adapun hari ini Allah telah memenangkan Islam dan tiap-tiap orang dapat beribadah kepada Allah sekehendaknya. Tetapi yang ada sekarang adalah jihad dan niat." (HR. Bukhari)
Menurut saya, hijrah yang dinafikan Aisyah ra. adalah hijrah dari darul Islam (dengan kata beliau "tidak ada hijrah hari ini") sedangkan mereka saat itu berada di darul Islam. Kemudian beliau menetapkan sebab hijrah yaitu melarikan diri dengan agamanya karena takut terjadi fitnah.
2. Hijrah itu sebagai muqaddimah jihad fi sabilillah
Sebagaimana hadits Al Harits Al Asy'ari tadi, (Dan Allah memerintahkan kalian dengan lima perkara sebagaimana Allah telah memerintahkan aku dengan lima perkaran itu, yaitu berjamaah, mendengar, taat, hijrah dan jihad), beliau menjadikan hijrah sebagai muqaddimah (hal yang mendahului) dan berkaitan dengan jihad (yang ada pada urutan berikutnya).
Allah berfirman,
ثُمَّ إِنَّ رَبَّكَ لِلَّذِينَ هَاجَرُوا مِنْ بَعْدِ مَا فُتِنُوا ثُمَّ جَاهَدُوا وَصَبَرُوا إِنَّ رَبَّكَ مِنْ بَعْدِهَا لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
"Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu terhadap orang-orang yang hijrah setelah tertimpa fitnah (ujian) lalu mereka berjihad dan bersabar, maka sesungguhnya Dia benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (setelah itu)." (Qs. An Nahl : 110)
Hijrah setelah tertimpa fitnah atau ujian bukan merupakan tempat terakhir dari suatu pelarian, tetapi hijrah itu semata-mata menjadi muqaddimah bagi kelangsungan jihad dan bersabar, yang merupakan marhalah setelahnya.
Nabi shalallahu 'alaihi wasallam bersabda'
لاَ تَنْقَطِعُ الْهِجْرَةُ مَادَامَ الْعَدُوُ يُقَاتَلُ
"Hijrah tidak pernah terputus selama musuh masih diperangi." (HR. Ahmad, dishahihkan Al Albani di Irwaul Ghalil 5/33)
Jihad fi sabilillah akan tetap berlangsung sampai kaum muslimin memerangi Al Masih Dajjal, bersama Isa bin Maryam. Inilah akhir jihad fi sabilillah sebagaimana dalil-dalil yang menetapkannya.
Hijrah sebagai muqaddimah jihad itu memiliki dua tujuan,
a. Membantu kaum muslimin di negeri lain yang sedang melaksanakan jihad.
b. Mengambil I'dad dan menghimpun bantuan (personal) di negeri lain agar dapat berjihad ketika pulang dari negerinya.
Tentang hukum hijrah Ibnu Qudamah berkata, "(Pasal tentang hijrah), hijrah adalah keluar dari darul kufri menuju darul Islam.
Allah berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ تَوَفَّاهُمْ الْمَلائِكَةُ ظَالِمِي أَنفُسِهِمْ قَالُوا فِيمَ كُنتُمْ قَالُوا كُنَّا مُسْتَضْعَفِينَ فِي الأَرْضِ قَالُوا أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةً فَتُهَاجِرُوا فِيهَا
"Sesungguhnya orang-orang yang telah diwafatkan oleh malaikat dalam keadaan mereka menzhalimi diri mereka sendiri, malaikat bertanya,"Dalam keadaan bagaimana kalian ini?" Mereka menjawab, "Kami adalah orang-orang yang tertindas di negeri (Makkah)". Para malaikat bertanya, "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kalian bisa berhijrah di negeri itu?" (Qs. An Nisa : 97)
Nabi shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,
أَنَا بَرِيْءٌ مِنْ مُسْلِمٍ بَيْنَ مُشْرِكِيْنَ لاَتَرَاءَا نَارَاهُمَا
"Aku berlepas diri dari seorang muslim yang ada di antara orang-orang musyrik. Jangan sampai api keduanya saling terlihat satu sama lain." (HR. Abu Dawud)
Hadits ini bermakna, jangan sampai seorang muslim itu berada di suatu tempat yang ia dapat melihat api orang-orang musyrik dan mereka melihat apinya, apabila api itu dinyalakan (karena kedekatan jarak keduanya). Hadits-hadits semisal ini banyak sekali.
Hukum hijrah tetap berlaku hingga hari kiamat sebagaimana pendapat umumnya ahli ilmu. Sebagian orang mengatakan hijrah telah terhenti dengan sabda Nabi shalallahu 'alaihi wasallam, "Tidak ada hijrah setelah penaklukan."
Beliau juga bersabda,
قَدْ اِنْقَطَعَتِ الْهِجْرَةُ وَلَكِنْ جِهَادٌ وَنِيَةٌ
"Hijrah telah terputus, tetapi yang tersisa adalah jihad dan niat."
Telah diriwayatkan bahwa Sofwan bin Umayah tatkala ia masuk Islam dikatakan kepada beliau,
"Tidak ada ketaatan bagi orang yang belum hijrah." maka beliau datang ke Madinah. Nabi shalallahu 'alaihi wasallam pun bersabda kepadanya, "Berita apa yang kamu bawa wahai Abu Wahab?" Ia menjawab, "Sesungguhnya tidak ada ketaatan bagi orang yang belum berhijrah." Nabi shalallahu 'alaihi wasallam berkata, "Wahai Abu Wahab kembalilah ke bumi Mekah dan tetap tinggallah kalian di rumah-rumah kalian. Hijrah telah terputus tetapi yang ada jihad dan niat."
Semua hadits-hadits tadi diriwayatkan oleh Sa'id.
Terdapat hadits yang diriwayatkan oleh Mu'awiyah, beliau berkata, "Aku mendengar Nabi shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Hijrah tidak pernah terputus sampai pintu taubat tertutup dan pintu taubat tidak tertutup hingga matahari terbit dari arah barat. (HR. Abu Dawud)
Dan beliau telah meriwayatkan dari Nabi shalallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau bersabda,
لاَ تَنْقَطِعُ الْهِجْرَةُ مَا كَانَ الْجِهَادُ
"Hijrah tidak pernah terhenti selama jihad masih ada."
Diriwayatkan oleh Sa'id dan selain beliau disertai penyebutan ayat-ayat dan hadits-hadits yang menunjukkannya serta telah terbukti kesesuaiannya di sepanjang zaman.
Adapun maksud dari hadits yang pertama adalah tidak ada hijrah setelah penaklukan dari suatu negeri yang telah ditaklukkan oleh umat Islam.
Sabda beliau shalallahu 'alaihi wasallam kepada Sofwan bahwa hijrah telah terputus, yaitu hijrah dari Mekkah, karena hijrah itu artinya keluar dari negeri kafir, maka jika negeri itu akan ditaklukkan berarti negeri kafir telah hilang sehingga tidak perlu hijrah dari tempat itu.
Demikianlah bila setiap negeri telah ditaklukkan maka tidak ada hijrah dari tempat itu, namun justru berhijrah ke tempat itu telah dipastikan penaklukkannya.
Terkait dengan hijrah manusia terbagi menjadi tiga:
Pertama : Orang yang diwajibkan berhijrah yaitu orang-orang mampu melakukannya, tidak memungkinkan baginya untuk menampakkan agamanya, dan tidak memungkinkan untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban agamanya disertai keberadaannya di antara orang-orang kafir, maka orang ini wajib berhijrah.
Allah Ta'ala berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ تَوَفَّاهُمْ الْمَلائِكَةُ ظَالِمِي أَنفُسِهِمْ قَالُوا فِيمَ كُنتُمْ قَالُوا كُنَّا مُسْتَضْعَفِينَ فِي الأَرْضِ قَالُوا أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةً فَتُهَاجِرُوا فِيهَا فَأُوْلَئِكَ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَسَاءَتْ مَصِيرًا
"Sesungguhnya orang-orang yang telah diwafatkan oleh malaikat dalam keadaan menganiaya diri mereka sendiri. Para malaikat berkata, "Dimanakah kalian berada?" Mereka menjawab, "Kami adalah orang-orang yang tertindas di muka bumi," Malaikat berkata, "Bukankah bumi Allah itu luas sehingga kalian bisa hijrah kepadanya!" Mereka itulah orang-orang yang tempat kembali mereka neraka jahannam. Dan neraka jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali." (Qs. An Nisa : 98 – 99)
Ini merupakan ancaman yang keras yang menunjukkan perintah wajib hijrah. Dan karena melaksanakan kewajiban agama itu hanya diwajibkan bagi orang yang mampu melaksanakannya.
Dan hijrah itu merupakan kewajiban yang sangat penting dan sebagai penyempurnanya. Maka kewajiban apa saja yang tidak bisa sempurna dengan sesuatu itu menjadi wajib.
Kedua : Orang yang tidak diwajibkan berhijrah, yaitu orang yang lemah, tidak mampu melakukannya baik karena sakit atau dipaksa untuk tetap menetap, atau karena fisiknya lemah seperti wanita, anak-anak dan orang-orang yang semisal dengan mereka. Orang-orang seperti ini tidak diwajibkan hijrah.
Allah Ta'ala berfirman,
إِلا الْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَالْوِلْدَانِ لا يَسْتَطِيعُونَ حِيلَةً وَلا يَهْتَدُونَ سَبِيلا فَأُوْلَئِكَ عَسَى اللَّهُ أَنْ يَعْفُوَ عَنْهُمْ وَكَانَ اللَّهُ عَفُوًّا غَفُورًا
"Kecuali mereka yang tertindas baik laki – laki maupun wanita ataupun anak – anak yang tidak mampu berdaya upaya dan tidak mengetahui jalan untuk hijrah. Mereka itu, mudah – mudahan Allah memaafkan mereka. Dan Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun." (Qs. An Nisa 98 – 99)
Ayat ini tidak menerangkan hukun mustahab (sunah) untuk hijrah karena orang – orang yang disebutkan dalam ayat ini memang tidak mampu melakukannya.
Ketiga: Orang yang dianjurkan (disunahkan) berhijrah tetapi tidak diwajibkan. Yaitu orang – orang yang mampu melakukan hijrah tetapi dia bisa menampakkan agamanya dan melaksanakan kewajiban – kewajiban agamanya meski berada di negeri kafir. Maka orang – orang seperti ini dianjurkan untuk berhijrah agar dapat melakukan jihad dan memperbanyak jumlah kaum muslimin serta memberi bantuan kepada mereka. Selain itu ia juga dapat membebaskan diri dari ; memperbanyak jumlah orang – orang kafir, pergaulan dengan merka serta melihat kemungkaran yang terjadi diantara mereka. Dan tidak wajib atasnya untuk hijrah karena ia bisa melakukan kewajiban – kewajiban agamanya tanpa hijrah.
Dahulu, paman Nabi shalallahu 'alaihi wasallam, Abbas, bermukim di Mekah sementara beliau sudah masuk Islam. Dan kami telah meriwayatkan bahwa Nu'aim An Nuham tatkala hendak berhijrah ia didatangi kaum Bani Adi. Mereka berkata kepadanya, "Engkau harus tetap tinggal bersama kami dan engkau tetap bisa di atas agamamu. Kami akan melindungimu dari orang – orang yang hendak menyakitimu. Cukupilah kebutuhan kami sebagaimana dahulu engkau mencukupi kami."
Dahulu beliau mengurusi anak – anak yatim Bani Adi dan janda – janda mereka. Sehingga beliau tertinggal dari hijrah beberapa waktu kemudian beliau berhijrah.
Maka Nabi bersabda kepada beliau: "Kaummu itu lebih baik bagimu dari pada kaumku terhadapku. Kaumku telah mengusirku dan menolak membunuhku, sedangkan kaummu mereka telah menjagamu dan melindungimu."
Beliau berkata kepada Nabi shalallahu 'alaihi wasallam, "Ya Rosululloh, tetapi kaummu mengusirmu menuju ketaatan kepada Allah dan berjihad melawan musuh sedangkan kaumku melemahkan semangatku untuk hijrah dan taat kepada Allah. Atau semisal dengan ucapan itu."(Al Mughni wasy Syarh Al Kabir, 10/5 1- 515)
Dinukil dari kitab al 'Umdah fie I'dadil 'Uddah
Perjuangan Menegakkan Kebenaran Agama Islam
Hijrah Tidak Pernah Terhenti Hingga Matahari Terbit Dari Arah Barat
Hikmah Dibalik Serangan Zionis di Gaza..
Pedih sekali hati ini melihat gempuran demi gempuran dari Israel ke Gaza, pesawat-pesawat F16, Helicopter Apache, Tank, Bom-bom dari Kapal Perang mereka ke jalur Gaza. Ribuan orang syahid anak-anak, perempuan, orang tua bercucuran darah akibat senjata-senjata pemusnah massal mereka. Berbagai jenis senjata yang dilarang dunia internasional Israel ujicobakan ke makhluk Allah di jalur Gaza. Subhanallah…mereka kuat sekali, saudara-saudara kita di Gaza, kehilangan anak, istri, orang tua dan saudara mereka. Dari berbagai stasiun televisi, tidak pernah melihat mereka meratapi kematian, mereka mengangkut yang terluka dengan wajah penuh kekuatan, demikian juga yang terluka parah dengan TELUNJUK TANGAN KANAN TERANGKAT KE ATAS mereka mengucapkan “ASSHADU’ALLAILAHAILALLAH WA’ASSHADUANNAH’ MUHAMMADDARRASULLAH“, berkali-kali melupakan rasa sakit yang mereka derita sambil menunggu Malaikat penjemput kekasih Allah.
Ya Allah berikan saudara kami di Gaza dengan kekuatan-Mu, yang telah Kau perlihatkan di ummat-ummat terdahulu…
Ya Allah bukakan hati nurani para pemerintah/parlemen di negeri-negeri sekitar Gaza, Arab Saudi, Mesir, Yordania untuk mau membantu saudara-saudara kami di Gaza.
Konspirasi Israel yang didukung Amerika membukakan hati kami untuk teguh dijalanmu, kisah serangan ini makin memantapkan hati untuk berada di jalanmu. Kisah-kisah heroik dan tawadhunya ummat di Gaza, makin meningkatkan gairah untuk berjihad di jalanmu. Serangan Israel dan kekejamannya makin menambah keimanan kami.
Hidup hanya sekali, ada kehidupan yang lebih kekal yang menanti. Jadi jangan takut mati, tapi persiapkanlah kematian itu dengan bekal terbaik yang kita miliki, dengan peran kita masing-masing kita tingkatkan ukhuwah dan saling berbagi.
44 Cara Mendukung Jihad
Menurut Awlaki, jihad menjadi isu mendesak saat ini karena musuh-musuh Islam bukanlah sebuah bangsa atau negara tapi sebuah sistem kaum kafir yang sudah meng-global. Kaum kafir itu seperti masa-masa lalu, melakukan konspirasi untuk menghancurkan kaum Muslimin.
Da’i yang bermukim di AS Syaikh Anwar al-Awlaki mengajak kaum Muslimin memberikan dukungan terhadap jihad yang dilakukan pejuang-pejuang Muslim melawan tentara-tentara kafir. Ia memberikan 44 cara bagi kaum Muslimin ingin berjihad, selain pergi ke medan perang.
Syaikh Awlaki mengatakan, jihad adalah perbuatan yang mulia dalam Islam dan merupakan salah satu cara untuk menyelamatkan umat Islam. Dalam situasi seperti sekarang ini, kata da’i keturunan Yaman itu, ketika negeri-negeri Muslim dijajah oleh kaum kafir, ketika penjara-penjara milik tirani dipenuhi oleh kaum Muslimin yang menjadi tawanan perang, ketika aturan-aturan Allah sudah diabaikan di dunia ini dan ketika Islam diserang untuk dicerabut akar-akarnya, jihad menjadi kewajiban bagi kaum Muslimin.
Syaikh Awlaki menambahkan, dalam situasi seperti di Gaza sekarang ini, anak-anak boleh berjihad meski orang tua mereka menolak, para istri boleh berjihad meski suami mereka keberatan dan mereka yang berhutang boleh berjihad meski pihak yang memberikan hutangnya tidak setuju.
Menurut Awlaki, jihad menjadi isu mendesak saat ini karena musuh-musuh Islam bukanlah sebuah bangsa atau negara tapi sebuah sistem kaum kafir yang sudah meng-global. Kaum kafir itu seperti masa-masa lalu, melakukan konspirasi untuk menghancurkan kaum Muslimin. Lalu, apakah kita sedang menuju ke perang besar antara kaum Muslimin dan Romawi-Al Malhamah-seperti yang pernah disampaikan Rasulullah saw?
Yang perlu ditekankan sekali lagi adalah, jihad pada hari ini adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu. Oleh sebab itu, setiap Muslim yang ingin mematuhi perintah Allah, adalah kewajiban kita untuk menemukan cara-cara untuk berjihad dan mendukung jihad. Berikut adalah 44 cara mendukung jihad di jalan Allah menurut Syaikh al-Awlaki yang akan kami sajikan dalam tiga bagian tulisan;
1. Meluruskan Niat
Setiap Muslim yang ingin menjadi seorang mujahidin harus meluruskan niatnya, apa tujuannya berjihad. Rasulullah swt berkata, “Siapa saja diantara kamu yang mati dan tidak berjuang atau tidak berniat untuk berjuang, maka ia mati dalam keadaan munafik,” (HR Muslim).
Salah satu tanda apakah seseorang itu niat seseorang untuk berjihad itu murni atau tidak, adalah persiapan yang dilakukan orang yang bersangkutan. Allah swt berfirman, “Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu … (QS 9;46) dan syarat-syarat untuk Jihad al-Dafi’ (jihad untuk mempertahankan diri) menurut para ulama seperti Abu Qudamah, sedikitnya ada lima syarat antara lain, harus beragama Islam, sudah akil balig, memiliki kemampuan finansial, berbadan sehat dan tidak cacat tubuh. Jika seseorang yang ingin berjihad tidak memiliki kemampuan finansial atau tidak bisa mencari orang yang membiayainya, atau menderita penyakit, atau menderita cacat tubuh, maka orang yang bersangkutan tidak memenuhi syarat untuk berjihad.
Tapi Allah swt berfirman tentang orang-orang yang tidak mampu pergi berjihad pada saat perang Tabu, “Dan tiada (pula dosa) atas orang-orang yang apabila mereka datang kepadamu supaya kamu memberi mereka kendaraan lalu kamu berkata, ‘aku tidak memperoleh kendaraan untuk membawamu’ sedang mata mereka bercucuran airmata karena kesedihan lantaran mereka tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan.”
2. Berdoa pada Allah agar memberikan mati syahid.
Rasulullah saw bersabda,”Siapa saja diantara kamu yang berdoa pada Allah agar diberi mati syahid, Allah akan memberikan pahala mati syahid bahkan jika orang itu wafat di atas tempat tidurnya,” (HR Muslim).
Allah senang dengan hambanya yang berdoa agar mati dalam keadaan syahid, karena itu menunjukkan bahwa kita rela mengorbankan hidup kita untuk Allah swt. Tapi berhati-hatilah, jangan sampai doa itu hanya manis di dbibir saja. Seseorang yang benar-benar mengucapkan syahadat akan memenuhi panggilan jihad kapanpun ia mendengar panggilan itu dan benar-benar akan mencari kematian di jalan Allah.
Salah satu alasan mengapa musuh-musuh Allah sukses mengalahkan sekelompok umat Islam dan mengambilalih tanah mereka, itu karena sekelompok umat Islam itu kehilangan cinta menjadi seorang yang gugur syahid.
Rasulullah bersabda,”Bangsa-bangsa akan menyerang kalian seperti sekelompok manusia yang sedang makan dalam satu piring.” Kemudian sahabat berkata, “Apakah itu karena jumlah kita yang sedikit?”. Rasulullah menjawab,”Bukan, jumlah kalian banyak. Tapi kalian seperti buih di laut, dan Allah akan menyingkirkan rasa takut dari dalam dada musuh-musuhmu terhadapmu dan Allah akan menempatkan dalam hatimu ‘wahan’. Sahabat bertanya lagi, “Apa itu wahan, ya Rasulullah?” Rasulullah menjawab: “Wahan adalah rasa cinta pad dunia dan takut mati” (HR Abu Dawud).
Budaya mati syahid, kata Syaikh Awlaki, harus dipupuk kembali karena musuh-musuh Allah tidak takut dengan apapun, kecuali takut dengan kecintaan kita pada mati syahid.
3. Berjihadlah dengan Hartamu
Jihad harta menekankan pentingnya kita mengorbankan harta benda kita, karena jihad itu sendiri membutuhkan dana yang besar. Dengan kata lain, tidak ada uang, tidak ada jihad dan jihad membutuhkan modal yang besar. Itulah sebabnya, al-Qurtubi dalam tafsirnya mengatakan, memberikan uang untuk sedekah pahalnya 10 kali lipat. Tapi memberikan uang untuk berjihad pahalanya 700 kali kali lipat!
Allah swt berfirman: “Perumpaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir; pada setiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki (QS 2;261)
Bagi umat Islam yang tinggal di Barat, yang paling penting bagi mereka menurut Syaikh Awlaki, adalah berjihad dengan harta-harta mereka karena dalam banyak kasus, para mujahidin lebih membutuhkan banyak dana dan bukan sumberdaya manusia. Dalam hal ini Syaikh Awlaki mengutip ucapan Syaikh Abdullah Azzam yang mengatakan,”manusia membutuhkan jihad dan jihad membutuhkan dana.”
4. Menggalang Dana untuk Para Mujahidin
Selain menafkahkan harta kita untuk para mujahidin, kaum Muslimin disarankan juga mengajak umat untuk menggalang dana guna membiayai perjuangan para mujahidin. Rasulullah bersabda,”Mereka yang mengajak saudara-saudaranya berbuat baik, akan menerima pahala sama dengan sebanyak orang yang melakukan perbuatan baik itu.” Dengan menggalan dana untuk para mujahidin, kaum Muslimin sekaligus menjalankan sunnah Rasulullah yang senantiasa beliau lakukan sebelum pergi berperang.
5. Mendanai seorang Mujahidin
Rasulullah bersabda,”Siapa saja yang mendanai seorang pejuang untuk berjuang di jalan Allah, sudah melakukan jihad.” (Majma’ al Zawa’id). Mendanai termasuk membiayai seluruh keperluan si mujahid, termasuk membayar ongkos perjalanannya. Ini memberikan peluang bagi orang-orang berharta dan orang-orang miski untuk sama-sama mendapatkan pahala jihad. Si kaya memberikan dana, si miskin pergi ke medan juang.
6. Mengurus Keluarga Mujahidin
Mengurus keluarga Mujahid bisa dilakukan misalnya dengan melindungi keluarga mereka, memenuhi kebutuhannya dan memberikan bantuan finansial serta menjaga kehormatan mereka. Rasulullah saw bersabda;
-Siapa saja dari kalian yang mengurus keluarga dan harta seorang mujahid akan menerima pahala setengah dari pahala berjihad (HR Muslim) -Kewajiban melindungi kehormatan para istri mujahid bagi orang-orang di sekitarnya, seperti kewajiban menjaga kehormatan ibu-ibu mereka. Jika seseorang yang tidak pergi berjihad berjanji untuk melindungi seorang istri mujahid tapi mengkhianati janji itu, pada hari Kiamat si mujahid akan diberitahu bahwa orang itu telah berkhianat maka si mujahid bisa mengambil semua pahala kebaikan orang yang berkhianat tadi. (HR Muslim) -Siapa saja yang tidak pergi berjihat, tidak mendanai seorang mujahid, atau mengurus keluarga seorang mujahid, akan mengalami bencana sebelum ia meninggal (Abu Dawud).
Jika seseorang merasa takut akan keamanan keluarganya, setan akan memanfaatkannya dan mencegah orang bersangkutan pergi berjihad. Bahkan jika orang bersangkutan melawan godaan setan dan pergi berjihad, setan bisa menggodanya kembali dan melemahkan orang tersebut dengan membisikkan rayuan tentang orang-orang yang dicintainya yang ia tinggalkan. Oleh sebab itu, menjaga dan mengurus keluarga para mujahidin akan membantu meningkatkan moral para mujahidin dan oleh sebab itu Islam memberikan perhatian yang besar tentang kewajiban mengurus keluarga dan harta para mujahidin.
7. Mengurus Keluarga Mujahidin yang Gugur Syahid
Mereka yang gugur syahid telah berjuang untuk Islam dan umat Islam. Mereka mengorbankan jiwa dan raga untuk saya dan untuk Anda. Itulah sebabnya keluarga para mujahidin gugur harus dilayani dan dihormati. Ketika Ja’far bin Abu Talib gugur dalam perang Mut’ah, Rasulullah saw berkata pada isteri-isterinya,”Siapkan makanan untuk keluarga Ja’far karena mereka telah menunaikan urusan mereka”, kemudia Rasulullah datang ke rumah Ja’far. (HR Abu Dawud dan al-Tarmidzi).
Imam Ahmad meriwayatkan, ketika Rasulullah saw menerima kabar bahwa Ja’far gugur syahid, Rasulullah datang ke rumah Ja’far dan menyuruh isteri Ja’far agar memanggil anak-anaknya. Ketika anak-anak itu datang ke hadapan Rasulullah, Rasulullah saw memeluk dan mencium anak-anak Ja’far sambil meneteskan air mata. Asma, isteri Ja’far bertanya pada Rasulullah “apakah terjadi sesuatu?” Rasulullah berkata,” Ya, Ja’far gugur hari ini.” Asma berkata, ketika ia mendengar berita itu, ia menangis dan menjerit-jerit. Rasulullah pergi meninggalkannya dan meminta isteri-isterinya agar jangan lupa menyiapkan makanan untuk keluarga Ja’far karena keluarga Ja’far kesusahan karena urusan-urusannya.
Anak-anak para mujahid yang gugur membutuhkan para lelaki untuk menjaga dan mengurus mereka. Para istri mujahid yang gugur harus diberi kesempatan untuk menikah lagi, jika memang menginginkannya.Hal ini kata Awlaki, membutuhkan perubahan pada dua kebiasaan di kalangan umat Islam.
Pertama, umat Islam harus mengubah pandangan negatifnya terhadap kaum perempuan yang bercerai dan janda. Stigma negatif terhadap kaum perempuan yang bercerai atau menjadi janda harus dihapus dari komunitas Muslim. Kedua, bersikap lebih toleran dengan isu poligami. Karena ini menjadi kebutuhan, apalagi di saat terjadi peperangan. Pada masa sahabat Rasulullah, tidak ada perempuan yang dibiarkan tanpa suami.
8.Mengurus keluarga para tawanan perang
Mengurus keluarga para tawanan perang, pahalanya sama dengan mengurus keluarga para mujahid. Hal ini sangat penting menjadi norma yang kembali dihidupkan agar para mujahid yang ingin berjuang di jalan Allah tidak khawatir jika mereka gugur atau ditawan, karena keluarga mereka akan ada yang mengurus.
9. Bayarkan zakat Anda untuk para Mujahidin
Menurut Al-Quran Surat ke-9 ayat 60, adalah delapan katagori orang yang berhak menerima zakat. Salah satunya disebutkan untuk mereka yang dijalan Allah. Yang dimaksud dengan “yang di jalan Allah” adalah para mujahidin.
Imam Nawawi dalam al Minhaj tentang zakat mengatakan bahwa para pejuang di jalan Allah berhak menerima apa yang mereka perlukan untuk membayar biaya pengeluaran mereka dan biaya kebutuhan keluarganya mulai dari si mujahid berangkat sampai kembali pulang, bahkan jika ia tidak pulang untuk jangka waktu lama. Oleh sebab itu, Syaikh Awlaki menganjurkan umat Muslim untuk membayarkan zakat-zakat mereka pada para mujahidin dan keluarganya.
10. Memberikan bantuan medis pada mujahidin
Para mujahidin membutuhkan bantuan dokter, rumah-rumah sakit, klinik dan tentu saja obat-obatan. Saat ini banyak tenaga dokter Muslim, tapi pada saat yang sama kita sering mendengar banyak mujahidin yang mengalami luka, yang sebenarnya tidak berat meninggal dunia karena ketiadaan bantuan medis.
Para Muslim yang belajar kedokteran dan mengklaim mereka melakukan itu karena Allah dan untuk kepentingan umat tapi tidak mau memberikan bantuan medis pada mujahidin, kemana mereka? Para pekerja medis Muslim punya tanggung jawab yang besar dan tidak bisa dihindari bahwa jihad membutuhkan kontribusi dari para pekerja medis ini. Jika mereka mau memberikan kontribusinya, pahala yang akan mereka terima bisa lebih besar dari para pejuang itu sendiri.
11. Memberikan dukungan moral dan semangat bagi para mujahidin
Doa-doa yang dikumandangkan para imam, fatwa-fatwa yang dikeluarkan oleh para ulama untuk mendukung perjuangan mereka dan doa yang dipanjatkan umat Islam akan memberikan semangat dan meningkatkan moral para mujahidin untuk terus berjuang.
12. Membela para Mujahidin
Rasulullah bersabda,” Siapa saja yang menjaga kehormatan saudaranya, Allah akan melindungi wajah mereka dari api neraka pada hari Kiamat.” (al-Tarmidzi).
Rasulullah juga berkata, “Barang siapa berkhianat pada seorang Muslim dengan melanggar kehormatan dan harga dirinya, maka akan dipermalukan. Allah tidak menolong ketika pengkhianat itu membutuhkan pertolongan. Dan barang siapa melindungi seorang Muslim yang kehormatan dan harga dirinya dilanggar, Allah akan menoling itu ketika ia membutuhkan pertolongan.” (Abu Dawud)
Itulah sebabnya Islam mewajibkan umatnya untuk membela mereka yang telah melindungi kita dan agama kita.
13. Melawan Kebohongan Media Massa Barat
Saat ini, banyak pandangan kaum Muslimin yang dipengaruhi oleh infomasi dari media-media Barat.Media-media Barat banyak yang berusaha menampikkan kejahatan-kejahatan yang dilakukan negara-negara Barat, apalagi jika kejahatan yang dilakukan itu sudah berlebihan. Sikap media Barat berbeda sekali jika pelakunya adalah orang Islam, mereka memberitakannya secara berlebihan bahkan seringkali tidak obyektif dan tidak sesuai fakta yang terjadi.
Oleh sebab itu, adalah kewajiban bagi setiap Muslim untuk mengingatkan saudara-saudaranya agar meningkatkan kesadaran mereka tentang masalah ini. Umat Islam harus kritis dan hati-hati dengan pemberitaan media massa Barat. Umat Islam jangan mempercayai sumbers-sumber dari Barat sampai kebenarannya sudah dipastikan oleh tokoh Muslim yang memang bisa dipercaya. Jangan percaya apa yang dikatakan media massa Barat, bahkan informasi cuaca yang mereka sajikan!
Untuk mendukung Jihad, Syaikh Anwar al-Awlaki mengingatkan kaum Muslimin untuk waspada terhadap orang-orang munafik yang bisa membahayakan kaum Muslimin. Menurut Syaikh al-Awlaki, kelompok-kelompok munafik ini masih banyak di sekeliling kita dan ia mengingatkan bagaimana cara Rasulullah memerangi orang-orang munafik itu, yaitu dengan membongkar dan mengungkap kebohongan-kebohongan mereka.Bagian ke-2 dari tiga tulisan
14. Hati-Hati dengan Kelompok Munafik
Untuk mendukung Jihad, Syaikh Anwar al-Awlaki mengingatkan kaum Muslimin untuk waspada terhadap orang-orang munafik yang bisa membahayakan kaum Muslimin. Menurut Syaikh al-Awlaki, kelompok-kelompok munafik ini masih banyak di sekeliling kita dan ia mengingatkan bagaimana cara Rasulullah memerangi orang-orang munafik itu, yaitu dengan membongkar dan mengungkap kebohongan-kebohongan mereka.
“Jika peperangan dengan kaum kafir adalah peperangan dengan pedang. Peperangan dengan dengan kaum munafik adalah peperangan dengan kata-kata. Karena kaum munafik bersembunyi dibalik agama untuk menyebarkan isu-isu beracun mereka dan cara untuk melawan mereka adalah dengan mengungkapkan kebenaran dan mengungkap kebohongan-kebohongan orang munafik itu dengan senjata al-Quran dan Sunnah,” tulis al-Awlaki.
Orang-orang munafik bisa tampil dengan sosok yang karismatik atau mengesankan orang lain, tapi sebenarnya itu semua hanya kepalsuan belaka.Seperti firman Allah dalam QS 63;4 yang isinya “Dan apabila kami melihat mereka, tubuh-tubuh mereka akan memjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata, kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar, mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan pada mereka . Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka. Semoga Allah membinasakan mereka …”
Siapa kaum munafik itu? Mereka bisa datang dari para ulama dan orang-orang yang menganut ideologi menyimpang. Kelompok seperti ini harus diungkap, siapa sebenarnya mereka.
15. Menularkan Semangat Jihad pada Orang Lain
Menularkan semangat jihad pada orang lain merupakan salah satu bentuk ibadah dan setiap kaum Muslimin diminta untuk melakukan perbuatan terpuji ini seperti firman Allah swt dalam QS 8;65 “Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin itu untuk berperang …” dan QS 4;84 “Maka berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri. Kobarkanlah semangat para Mukmin (untuk berperang). Mudah-mudahan Allah menolak serangan orang kafir-kafir itu. Allah sangat besar kekuatan dan amat keras siksaannya.”
16. Melindungi Mujahidin dan Menjaga Rahasia Mereka
Seorang Muslim harus membiasakan dirinya untuk bisa menjaga rahasia, menjaga lidah untuk melindungi saudara-saudara Muslim kita. Syaikh al-Awlaki mencontohkan sikap sahabat Rasulullah yang menolak permintaan istrinya agar menceritakan rahasia yang dikatakan Rasullullah pada sahabat itu. Umat Islam, tulis Awlaki, harus membiasakan diri hanya berkata yang perlu saja.
Kerja yang berkaitan dengan jihada atau perang gerilya adalah kerja yang penuh rahasia. Musuh-musuh Islam selalu berusaha untuk merekrut kalangan orang Islam sendiri untuk melakukan infiltrasi. Musuh-musuh Islam itu akan mengatakan bahwa mereka ingin melindungi umat Islam, dan jika perlu mengikutsertakan para ulama agar membenarkan tindakan musuh-musuh Islam itu.
Oleh sebab itu, salah satu kewajiban kaum Muslimin adalah melindungi para Mujahidin. Seorang Muslim yang memata-matai Muslim lainnya tidak lebih dari perbuatan orang kafir. Allah berfirman,” …Barang siapa diantara kamu mengambil mereka sebagai pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka …”
17. Mendoakan Para Mujahidin
Jangan meremehkan doa. Doakanlah para mujahidin dalam sujud-sujud kita. Dan doa yang penting kita panjatkan untuk perjuangan para mujahidin dalam setiap salat adalah doa qunut. Kaum Muslimin harus mengingatkan para imam salatnya ketika para mujahidin sedang berjuang di kancah peperangan, karena itu adalah sunnah Rasulullah.
Dalam sebuah hikayat, dalam sebuah peperangan, seorang pemimpin pasukan Muslim memerintahkan tentaranya untuk melihat apa yang dilakukan Muhammad bin Wasi’ (salah seorang Muslim yang taat pada masa itu). Para tentara itu kembali dan mengatakan bahwa mereka melihat Muhammad bin Wasi’ mengangkat tangannya dan berdoa. Pimpinan pasukan Muslim itu lalu berkata, “Doa pada Allah lebih disukai dari pada ribuan tentara !”
18. Memantau dan Menyerbarkan Berita tentang Jihad Para Mujahidin
Terus mengikuti informasi-informasi tentang perjuangan para Mujahidin sangat penting bagi kaum Muslimin; -Agar semangat jihad tetap menyala di hati kaum Muslimin -Memperkuat rasa solidaritas pada sesama umat Islam -Mendorong kaum Muslimin untuk ikut berjihad ketika kita melihat tindakan para mujahidin yang pemberani-pemberani itu dan mendorong kaum Muslimin untuk rela mati syahid. -Kaum Muslimin akan melihat kebesaran Allah, bagaimana Allah melindungi hamba-hambanya dan memberi mereka kemenangan. -Mendorong kaum Muslim untuk banyak membaca sejarah atau buku-buku Fiqih tentang Jihad. Sehingga memahami bagaimana para muhajidin mempraktekkan jihad berdasarkan petunjuk-petunjuk fiqih. -Pemberitaan tentang jihad adalah pemberitaan tentang kebaikan melawan kejahatan, yang sudah ada sejak masa Nabi Adam dan akan terus ada sampai akhir dunia. Ketika kaum Muslimin mengikuti informasi tentang perjuangan jihad para mujahidin, mereka akan menjadi lebih dekat dengan al-Quran dibandingkan dengan mereka yang tinggal di Menara Gading dan tidak peduli dengan berita-berita tentang jihad para mujahidin.
Meski demikian, Syaikh Awlaki mengingatkan agar kaum Muslimin mengikuti informasi tentang perjuangan para mujahidin dari sumbers-sumber yang asli. Karena jika kita menyebarkan informasi yang tidak benar, kita sama saja dengan kaum munafik. Allah berfirman dalam alquran surat 4;83 “Dan apabila datang kepada mereka tentang berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya pada rasul dan ulim amri diantara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya akan dapat mengetahuinya dari mereka (rasul dan ulil amri.”
19. Menyebarluaskan tulisan-tulisan para Mujahidin dan Para Ulamanya
Syaikh al-Awlaki menyayangkan sebagian kaum Muslimin yang menganggap para mujahidin kurang mendapat dukungan dari para ulama, tidak memiliki strategi yang jelas dalam perjuangannya dan tindakan mereka dianggap sebagai tindakan yang spontan dan reaktif.
Syaikh Awlaki menilai semua anggapan itu tidak benar karena banyak ulama dan cendikiawan yang sekarang mendukung jihad. Ia mengakui, banyak tulisan-tulisan para ulama dan cendikiawan Muslim yang berusaha memelintir aturan-aturan berjihad dalam syariah Islam. Tapi banyak juga para ulama yang memberikan penjelasan yang benar tentang jihad, yang menegaskan bahwa para mujahidin hanya takut pada Allah dalam jihadnya dan tidak akan melakukan hal-hal yang tidak menyenangkan orang lain, jika hal itu dibenci Allah. Para ulama itu kata Syaikh Awlaki, merujuk tulisan-tulisan mereka pada Quran dan Hadits, merujuk pada pendapat ulama seperti Ibn Hajar, al-Nawawi, al-Qurtubi, Ibn Kathir, Ibn Taymiyyah dan empat imam. Adalah kewajiban umat Islam untuk menyebarkan pengetahuan itu misalnya lewat buku-buku, pamflet, blog, email dan cara-cara lainnya.
20. Mengeluarkan Fatwa Mendukung Perjuangan Mujahidin
Banyak ulama yang berani berkata apa adanya demi kebenaran. Kaum Muslim harus mendukung para ulama itu dan menyebarkan fatwa-fatwa yang mereka keluarkan. Banyak kaum Muslimin yang menyetujui cara-cara yang dilakukan para mujahidin tapi mereka tidak berani melakukannya sampai ada ulama yang membenarkan metodologi para mujahidin itu. Para generasi muda Muslim membutuhkan tuntunan para ulama yang jujur dan berani berkata benar.
21. Menyediakan Informasi pada para ulama dan Imam dengan berita-berita tentang perjuangan para mujahidin.
Hal ini dilakukan, karena ulama atau cendikiawan bukan berarti mereka tahu segalanya. Para imam dan ulama harus disediakan material dan informasi-informasi yang bagus.Mereka juga harus dibekali pengetahuan dan informasi tentang perjuangan para mujahidin. Ummat harus sering-sering mengingatkan atau berdiskusi tentang isu-isu terbaru perjuangan para mujahidin dan hindari pertanyaan-pertanyaan kontroversial yang terkesan mengkonfrontasi mereka. Berikan saran pada para imam agar membahas isu-isu terbaru perjuangan para mujahidin dalam khutbah-khutbah mereka.
22. Menjaga Kekuatan Fisik
Rasulullah berkata, “Allah swt lebih mencintau kaum yang beriman lagi kuat daripada kaum yang beriman tapi lemah …” (HR Muslim). Kesehatan dan kekuatan fisik adalah bagian dari persiapan berjihad. Karena menjadi seorang mujahidin harus mampu berjalan selama berjam-jam, menempuh jarak yang sangat jauh, mendaki gunung dan bukit dan mampu berlari dengan cepat, bahkan sambil membawa perlengkapan yang berat. Di medan jihad, mereka yang fisiknya lemah hanya akan menjadi beban bagi mujahidin lainnya karena hanya akan memperlambat gerakan para mujahidin. Oleh sebab itu, Syaikh al-Awlaki menyarankan agar kaum Muslimin membiasakan diri melatih tubuhnya dengan berolah raga serta menjaga kesehatan.
23. Latihan Senjata
Latihan menggunakan senjata adalah bagian yang sangat penting untuk persiapan jihad. Allah berfirman,”Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambatkan untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya,” (QS. 8;60) Karena pentingnya latihan menggunakan senjata, maka, jika latihan semacam itu tidak mungkin dilakukan di negara masing-masing, maka kaum Muslimin bisa menyediakan dana dan waktu untuk belajar ke negara lain.
24. Latihan Memberikan Pertolongan Medis
Dalam banyak situasi, para mujahidin tidak punya akses ke rumah sakit. Dalam situasi seperti ini, para mujahidin harus bisa memberikan pertolongan pertama dan ini membutuhkan pengetahuan dan latihan yang sesuai dengan kondisi dan situasi di tempat berjihad. Salah satunya bisa dilakukan dengan melakukan kordinasi dengan saudara-saudara mereka sesama Muslim yang memiliki ketrampilan ini.
25. Mempelajari Fiqih Jihad
Selain mempelajari ilmu fiqih tentang jihad, kaum Muslimin juga harus mengetahui fatwa-fatwa ulama yang terkait dengan isu-isu yang dihadapi para mujahidin sekarang ini, misalnya tentang aturan-aturan jihad, masalah korban dan kerusakan fisik yang ditimbulkan, hubungan dengan aparat keamanan pemerintahan non Muslim, pemerintahan negeri-negeri Muslim sekarang ini, serta nilai-nilai jihad itu sendiri.
26. Melindungi dan Mendukung Para Mujahidin
Ketika para mujahidin dalam bahaya, kaum Muslimin berkewajiban melindungi mereka. Mungkin tindakan ini akan membahayakan, tapi itulah pengorbanan yang bisa kita lakukan untuk Allah swt. Syaikh al-Awlaki mencontohkan Taliban yang melindungi para mujahidin dari negara-negara asing, walaupun untuk itu mereka harus kehilangan kekuasaannya. Menurut Awlaki, itu bukan kekalahan tapi sebuah kemenangan.
Allah swt berfirman,”Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (pada orang-orang muhajirin), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia. (QS 8;74)
27. Membangun Akidah Walaa’ dan Baraa’
Seorang mujahidin harus memiliki pemahaman yang kuat tentang ketaqwaan dan kesetiaan pada Allah swt. Kaum Muslimin harus memahami bahwa Allah swt tidak akan memberikan kita kemenagan jika kita masih memiliki rasa cinta dalam hati kita pada musuh-musuh Allah. Allah tidak memberikan kemenangan pada rasul-rasul dan pengikutnya, sampai ketaqwaan dan kesetiaan mereka pada Allah benar-benar lengkap, sampai mereka benar-benar menjauhkan diri dari orang-orang kafir.
28. Memenuhi kewajiban terhadap para tawanan perang Muslim
Para ulama mengatakan bahwa kaum Muslimin punya kewajiban untuk membebaskan saudara-saudara seiman mereka yang menjadi tawanan perang, meski mereka harus mengeluarkan dana yang besar. Saat ini, banyak mujahidin yang terlupakan dan mereka terkurung dalam sel-sel penjara di seluruh dunia. Umat Islam harus terus disadarkan tentang keberadaan mereka, mendoakan dan mengupayakan pembebasan mereka.
29. Menjadi mujahidin lewat internet
Kaum Muslimin bisa menjadi “mujahidin internet” dengan cara menggunakan media dunia maya untuk menyebarluaskan seruan jihad dan berita-berita tentang perjuangan para mujahidin. Bisa dengan cara membukan forum diskusi, email, membuat situs internet, menulis artikel tentang mujahidin dan perjuangannya, dan lain-lain.
Kekalahan kaum Muslimin bukan karena kekuatan musuh, tapi karena kelemahan umat Islam sendiri. Allah berfirman,”Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (QS 42;30). Itulah sebabnya, persiapan spiritual diperlukan untuk menjalankan kewajiban-kewajiban relijius yang sulit.
Bagian ketiga dari 3 tulisan
30. Didik anak-anak kita agar memiliki kecintaan pada jihad dan pada mujahidin
Biasakan menceritakan kisah-kisah jihad para mujahidin pada anak-anak. Anak-anak Muslim harus mengenal tokoh-tokoh seperti Ali bin Abi Talib, Khalid bin al-Waleed, Abu Ubaidah, Sad bin Abi Waqas, Muhammad al-Fatih, Muhammad bin al-Qassim dan Salahudin. Mereka tokoh-tokoh mujahidin Islam yang seharusnya menjadi contoh jihad masa kini. Di sisi lain, anak-anak juga harus diajarkan untuk tidak mencontoh perilaku Firaun, Qarun dan Abu Jahl, termasuk pada Firaun, Qarun dan Abu Jahl masa kini. Anak-anak selayaknya tidak diajari “jangan membuat masalah dan jadilah anak baik”, tapi sebaiknya diajari untuk “melakukan hal-hal yang benar meskipun hal itu akan membuat mereka terlibat dalam masalah.” Anak-anak harus dijari menjadi orang yang pro-aktif, bukan orang yang pasif.
Meski jihad berhubungan dengan masalah fisik yang menjadi domain kaum pria, kaum perempuan juga perlu menjalankan “kehidupan para mujahidin” seperti yang dijalani suami-suami mereka. Para istri harus memberikan dukungan bagi suami yang akan pergi berjihad, bersyukur jika sang suami mati syahid dan bersabar jika suaminya menjadi tawanan perang.Seorang perempuan yang berjihad posisinya sama dengan perempuan dari kaum Ansor. Kaum perempuan itu melihat bagaimana Islam mengambil ayah, saudara lelaki, suami dan anak-anak lelaki mereka, tapi kaum perempuan itu tetap membuka pintu-pintu rumah mereka untuk para mujahidin, mengorbankan harta mereka untuk para mujahidin, karena mereka tahu pahala yang mereka dapatkan dari tindakan mereka.
31. Hindari Hidup Bermewah-Mewah
Syaikh Abdullah Azzam mengatakan,”bermewah-mewah adalah musuh jihad.” Jihad itu tidak mudah dan butuh pengorbanan. Oleh sebab itu, hindari hidup bermewah-mewah yang bisa menghalangi seseorang untuk berjihad karena enggan meninggalkan kemewahan itu. Anda harus bisa tidur di lantai, bisa makan makanan yang berbeda dengan makanan yang dimasak ibu atau istri Anda, biasa menggunakan air dingin untuk berwudu dan tidak keberatan jika tidak bisa mandi setiap hari. Seseorang yang ingin menjadi mujahid harus mampu mengontrol keinginannya dan menaklukkan hawa nafsunya. Dia harus berlatih untuk merombak kebiasaannya, mulai dari kebiasaan tidur sampai kebiasaan makan, dengan menggantinya dengan membiasakan diri salat malam dan puasa sunnah Senin-Kamis. Seorang mujahid sejati, harus bisa melepaskan ikatannya pada kecintaan dunia demi Allah swt.
32. Mempelajari ketrampilan yang bisa menunjang kehidupan sebagai mujahidin
Kehidupan jihad itu sangat luas dan membutuhkan banyak ketrampilan. Kaum Muslimin harus belajar ketrampilan-ketrampilan itu dan memanfaatkannya untuk kepentingan Islam. Saya menekankan pada “untuk kepentingan Islam” karena kita banyak mendengar tentang Muslim yang mengklaim dirinya belajar dan mengejar gelar sarjana dengan alasan untuk Allah, tapi ternyata hanya untuk kepentingan kantong dan ambisi mereka sendiri.
33. Bergabung dengan organisasi yang bekerja untuk jihad
Kerjasama merupakan kewajiban kaum Muslimin, karena kaum Muslimin tidak akan bisa menerapkan hukum Allah-yang merupakan kewajiban-jika tidak bersama-sama atau berjamaah. Saat ini banyak organisasi Islam, tapi pada organisasi macam apa Anda bisa bergabung? Anda bisa bergabung dengan organisasi Islam yang menjadikan jihad sebagai tujuan utama mereka. Karena, sejak setelah masa hijrah Rasulullah saw, para sahabat pun selalu menjadikan jihad sebagai fokus utama mereka, mulai masa Abu Bakar, Umar, Usmand, Ali sampai masa Mu’awwiyah.
34. Persiapan Spiritual
Kekalahan kaum Muslimin bukan karena kekuatan musuh, tapi karena kelemahan umat Islam sendiri. Allah berfirman,”Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (QS 42;30)
Itulah sebabnya, persiapan spiritual diperlukan untuk menjalankan kewajiban-kewajiban relijius yang sulit. Karena Rasulullah saw akan memikul beban yang berat, Allah swt memerintahkannya untuk menyiapkan diri dari spiritual seperti firman Allah dalam al-Quran ayat 1-5. “Hai orang yang berselimut (Muhammad). Bangunlah (untuk salat) di malam hari, kecuali sedikit (darinya). (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit. Atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah al-Quran itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat.”
Dan karena jihad adalah perintah Allah yang paling berat, maka diperlukan banyak persiapan.
35. Membimbing umat untuk merujuk pada ulama yang benar
Kita harus menyadari bahwa kita sekarang hidup di masa dimana ulama-ulama bisa “dibentuk”. Musuh-musuh Islam lewat kontrol mereka melalui media massa dan pemerintahan Muslim bisa mengedepankan tokoh-tokoh yang mereka anggap mewakili Islam yang ramah dan akhirnya membuat tokoh-tokoh tersebut tak ubahnya seorang selebritis. Seorang cendikiawan Muslim yang ditunjuk menjadi menjadi seorang Mufti di negara-negara Muslim tertentu, tiba-tiba saja bisa menjadi cendikiawan level dunia . Membuat acara-acara tv dan radio untuk cendekiawan semacam itu, membuat mereka jadi terkenal. Di sisi lain, cendikiawan dan ulama yang menyampaikan kebenaran Islam diancam, dipenjarakan bahkan dibunuh. Media massa sengaja mengabaikan mereka, sehingga publik tidak tahu siapa mereka. Apakah ulama-ulama itu tidak lebih berilmu daripada ulama-ulaman “bentukan” pemerintah? Yang benar adalah, ulama yang berani berkata apa adanya merupakan ulama yang lebih berilmu, karena mereka tahu kebenaran itu dan mengatakannya. Itulah sebabnya, kaum Muslimin bertanggung jawab untuk memberikan tuntutan pada saudara-saudaranya untuk hati-hati merujuk pada ulama dan cendikiawan Muslim.
36. Siap Berhijrah
Kaum Muslimin yang hidup di tengah non-Muslim telah membuat diri mereka berada dalam belas kasihan kaum kafir. Ketika negara Islam didirikan di Madinah, Rasulullah saw menyatakan terlarang bagi kaum Muslimin hidup diantara orang-orang kafir. Oleh sebab itu, kaum Muslimin harus siap-siap hijrah begitu ada kesempatan. Menyiapkan diri untuk hijrah bukan hanya berlaku bagi kaum Muslimin yang hidup di negara-negara non-Muslim, tapi berlaku bagi setiap Muslim karena seringkali jihad itu sendiri menuntut kita untuk hijrah. Rasulullah saw pernah berkata “Hijrah tidak berhenti sepanjang masih ada musuh yang harus dilawan.” (HR Ahmad)
37. Memberikan nasehat pada para mujahidin
Mujahidin juga bisa melakukan kesalahan dan memiliki kekurangan, dan mereka membutukan nasehat. Kita bisa secara langsung menyampaikan nasehat itu pada mereka, Anda bisa mengirimkan nasehat itu atau menuliskannya lewat dunia maya. Apapun cara yang kita pilih, pastikanlah bahwa Anda memberikan nasehat itu atas nama Allah dan bukan untuk mengecam saudara kita sendiri. Nasehat-nasehat yang diberikan, bukan hanya menyebut kekurangan-kekurangan mereka tapi juga harus memberikan ide-ide baru dan mengingatkan akan bahaya yang senantiasa mengancam para mujahidin.
38. Mempelajari hadist-hadist tentang fitnah
Yaitu hadist-hadist yang disampaikan Rasulullah saw tentang apa yang akan terjadi pada umatnya setelah wafatnya beliau. Yang dimaksud fitnah disini adalah godaan atau cobaan terhadap umat Islam. Mempelajari hadist-hadist ini penting dengan alasan sebagai berikut;
- Banyak hadits-hadist yang berkaitan dengan hal ini, yang menunjukkan bahwa masalah ini sangat penting. - Perkataan-perkataan Rasulullah saw sangat singkat dan pendek. Tapi ada riwayat yang menuturkan bahwa Rasulullah saw berdiskusi dengan sahabat-sahabatnya mulai dari terbit fajar sampai isya, mereka berhenti berdiskusi hanya ketika waktu salat tiba. Apa yang mereka bicarakan? Mereka membahas tentang godaan dan ujian terhadap umat Islam sepeninggalnya nanti sampai akhir jaman. Ini menunjukkan bahwa masalah itu sangat penting sehingga Rasulullah dan sahabat-sahabatnya membahas masalah ini sampai satu hari penuh. -Para sahabat Rasulullah tertarik dengan masalah fitnah tersebut dan bertanya pada Rasulullah saw tentang bagaimana melindungi umat dari fitnah itu.
Manfaat bagi para mujahidin mempelajari hadist-hadist itu antara lain;
- Manfaat yang paling penting adalah membuat mereka belajar bagaimana melindungi mereka sendiri dari godaan dan cobaan tersebut. - Kaum Muslimin mendapatkan pemahaman yang sama kemana sebaiknya umat Islam melangkah dan bagaimana mereka meraih kemenangan. -Menempatkan jihad pada perspektif yang benar. Dua pemimpin besar jihad pada akhir dunia nanti adalah al-Mahdi dan Nabi Isa. -Hadits-hadist itu dengan jelas mengungkapkan bahwa kemenangan umat Islam bukan karena pemilu-pemilu atau dakwah-dakwah lunak, tapi lewat perjuangan di jalan Allah. -Mempelajari hadits-hadist tentang fitnah yang akan menimpa umat Islam sepeninggal Rasulullah saw dan mempelajari peran jihad memberikan visi yang jelas bagi kaum Muslimin dan mendorong umat Islam untuk mengikuti jejak para mujahidin.
39. Mengungkap Kebobrokan para Firaun dan tukang-tukang sihirnya
Para pimpinan negara-negara Muslim saat ini banyak yang memainkan peranan seperti Firaun dan Nabi Musa. Dan para ulama yang ditunjuk pemerintahan itu berperang sebagai seperti tukang-tukang sihir Firaun yang menipu masyarakat. Pemerintah dan para ulamanya merupakan salah satu dari tiga sisi segitiga musuh-musuh umat Islam. Dua sisi lainnya, adalah kaum Zionis dan para pasukan perang salib.
40. Nasyid
Muslim perlu diberi inspirasi untuk berjihad. Pada masa Rasulullah saw, beliau punya para penyair yang menggunakan syair-syair mereka untuk memberikan semangat jihad bagi kaum Muslimin dan menjatuhkan moral kaum kafir. Pada masa sekarang, nasyid bisa memainkan peran itu. Nasyid yang bagus akan cepat menyebar luas dan menjangkau pendengar yang tidak bisa dijangkau oleh buku atau ceramah-ceramah, khususnya generasi muda Islam yang menjadi pondasi jihad sepanjang masa. Nasyid merupakan elemen penting untuk menciptakan “budaya jihad”.
Saat ini, nasyid-nasyid kebanyakan menggunakan bahasa Arab dan hanya sedikit yang berbahasa Inggris. Muslim yang memiliki bakat menyanyi dan membuat puisi, selayaknya mengambil tanggung jawab ini. Mereka bisa membuat nasyid yang isinya bisa menggugah setiap orang untuk memiliki semangat jihad, liriknya harus kuat dan jangan mendayu-dayu.
41. Boikot perekonomian musuh
Ketika Thumama bin Athaal menjadi seorang Muslim, dia memboikot kaum Quraisy dengan cara melarang karavan-karavan kaum Quraisy yang membawa gandum masuk ke kota Makkah melalui tanah miliknya. Sekarang, kaum Muslimin harus memboikot perekonomian musuh-musuh Islam dengan cara memboikot produk-produk mereka.
42. Belajar Bahasa Arab
Bahasa Arab adalah bahasa internasional jihad. Banyak literatur tentang jihad ditulis hanya dalam bahasa Arab dan para penerbit tidak mau mengambil resiko untuk menerjemahkannya. Hanya para intelejen negara-negara Barat yang bersedia menghabiskan waktu dan uangnya untuk menerjemahkan literatur-literatur itu dan jeleknya, mereka tidak akan membagi informasinya pada kaum Muslimin.
Bahasa Arab juga menjadi bahasa yang paling sering digunakan oleh para mujahidin di berbagai wilayah. Oleh sebab itu, tanpa menguasai bahasa Arab, kaum Muslimin yang ingin berjihad akan kesulitan untuk berkomunikasi dengan para mujahidin.
43. Menerjemahkan literatur tentang jihad ke berbagai bahasa
Kaum Muslimin yang bisa berbahasa Arab dan mampu bicara dengan bahasa lainnya, sebaiknya membantu menerjemahkan literatur-literatur tentang jihad ke dalam bahasa masing-masing, karena setiap gerakan biasanya diawali dulu dengan perubahan intelektual. Jihad harus dihidupkan kembali jihad di kalangan kaum Muslimin di berbagai negara yang menggunakan beragam bahasa.
44.Memberikan pengertian pada sesama Muslim tentang karakteristik al Ta’ifah al Mansuurah
Rasulullah swt mengatakan “Akan ada sekelompok umatku yang akan terus berjihad, mematuhi perintah Allah, mengalahkan musuh-musuhnya dan mereka tidak akan lukai oleh kelompok yang menentang mereka sampai hari akhir nanti.” (HR al Hakim)
Mereka kelompok orang yang meraih kemenangan dan setiap kaum Muslimin harus berjuang mengikuti langkah kelompok itu. Ciri-ciri kelompok seperti ini antara lain;
- Mereka bekersa secara kolektif dan saling menolong dalam kebaikan - Berjuang di jalan Allah, menjadi ciri utama dari kelompok ini - Kelompok ini tidak akan dilukai oleh kelompok yang berseberangan karena Allah swt berada di pihak mereka. - Merekalah kelompok yang meraih kemenangan. Kemenangan itu tidak selalu berarti berhasil mengalahkan musuh-musuh mereka di dunia. Kemenangan mereka juga bisa berarti kesuksesan dalam menjalankan perintah agama dan berjihad untuk agama sampai titik darah penghabisan dan bertemu dengan Allah swt. Itu artinya, mereka pantang menyerah, tidak akan berkompromi atau merasa bimbang dalam mengusung bendera Islam.
Memberikan pemahaman tentang al Ta’ifah al Mansuurah pada sesama Muslim akan membantu mereka menemukan kebenaran.
Itulah beberapa saran bagi kaum Muslim yang ingin mendukung jihad di masa sekarang ini. Saran-saran ini tidak akan banyak artinya jika tidak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-sehari. Jadi, terapkanlah semampu kalian dan ajaklah sesama Muslim untuk ikut melakukannya.
Akhirnya, kita memohon pada Allah swt agar senantiasa menuntun kita di jalan yang lurus. Kita memohon agar Allah menjadikan kita sebagai salah satu dari para mujahidin dan memberikan kita kemenangan dalam menghadapi musuh-musuh Islam. Amiin! (tamat)
WAWASAN DAN KEYAKINAN DIRI SEBAGAI PERSIAPAN JIHAD
Muqaddimah
Ada dua perkara utama yang perlu diyakini sebelum kita melaksanakan jihad untuk kemenangan Islam. Perkara pertama ialah menyakini wawasan bahawa masa depan adalah untuk Islam. Perkara kedua ialah menyakini bahawa kita ada keupayaan untuk berjihad memenangkan Islam dengan izin dan bantuan Allah. Tanpa kedua-dua keyakinan ini, jihad untuk menegakkan Islam tidak mungkin dapat dilaksanakan.
Wawasan
Kita mesti mempunyai dan meyakini wawasan bahawa masa depan adalah untuk Islam. Tanpa keyakinan ini tidak ada sebab untuk kita berjihad. Jika kita yakin Islam pasti tewas, tidak perlulah kita bersusah payah kerana ia sama seperti membina rumah yang kita pasti akan roboh. Untuk apakah kita membina tiang, rasuk, dinding dan bumbung sekiranya kita melihat dengan nyata bahawa asas rumah tersebut telah retak dan pasti tumbang. Sebaliknya, jika asas rumah tersebut memang kukuh, tidak ada sebab bagi kita tidak membina keseluruhan rumah tersebut supaya kita dapat berlindung di dalamnya.
Allah telah menjanjikan dalam beberapa ayat al-Quran (al-Imran:160) bahawa jika Allah menolong kita mencapai kemenangan maka tiada siapa yang dapat mengalahkan kita dan di dalam surah as-saff : 9 Allah menjanjikan kemenangan untuk Islam mengatasi sistem-sistem kehidupan yang lain. Malah salah satu surah dalam al-Quran (al-Fath) dinamai dengan kemenangan. Ini adalah janji Allah yang telah menciptakan manusia. Ini bermakna, Islam pasti tegak kerana Islam adalah keperluan manusia dan manusia tidak akan dapat hidup ke peringkat yang tertinggi sebagai manusia tanpa Islam. Biasanya Islam akan lebih nyata diperlukan apabila sesuatu sistem ciptaan manusia telah menemui jalan buntu dalam menyelesaikan permasalahan yang timbul. Oleh demikian, kita perlu mempunyai satu keyakinan yang mendalam bahawa masa depan adalah untuk Islam. Inilah wawasan Islam selagi kita masih bernafas di muka bumi Allah ini.
Marilah kita bayangkan kita hidup dalam satu sistem yang berdasarkan al-Qur’an. Cubalah kita bayangkan John Major atau Bill Clinton membuka kitab al-Qur’an di Mestminster atau di White House dalam penggubalan undang-undang. Adakah ini mustahil? Bukankah ini wawasan kita di dunia ini? Semasa menggali parit dalam Peperangan Khandak, bukankah Rasullullah SAW telah berseru, jatuhlah Rom dan Parsi, dua kuasa besar ketika itu! Kini Rusia telahpun jatuh.....
Selain itu, Allah telah menjanjikan kemenangan yang lebih besar di akhirat nanti bagi mereka yang berjihad di jalan Allah. Dalam banyak ayat al-Qur’an Allah menjanjikan kemenangan kepada mereka yang beriman, berusaha, berjuang, berkorban, berhijrah dan berkasih sayang kerana Allah tanpa menyebutkan sama ada mereka menang ataupun kalah (al-Kahf: 31 dan al-Hasyr: 8-9). Malah dalam Surah al-Buruj, Allah membela golongan mukmin yang lelaki dengan mukminah yang perempuan bahawa barangsiapa yang memfitnah mereka, maka Allah akan membalas mereka dengan azab yang pedih. Marilah kita bayangkan diri kita bersama isteri dan ahli keluarga serta golongan mukmin dan mukminah berada di dalam kamar-kamar istana serba indah dan dikelilingi pelayan-pelayan yang setia di sebuah taman syurga yang damai - tempat terakhir seorang mujahid. Bukankah ini wawasan akhirat yang Allah gambarkan dalam al-Qur’an?
Keyakinan kita terhadap wawasan dunia dan wawasan akhirat, bergantung pada keyakinan kita kepada Allah. Oleh itu, kita perlu berusaha untuk meningkatkan keyakinan kita kepada Allah setiap hari dengan penuh kesedaran. Sembahyang, zikir dan doa kita hendaklah dijadikan alat untuk meningkatkan hubungan kita kepada Allah. Begitu juga dengan jalan-jalan lain seperti program perbincangan, ziarah, riadah, lawatan dan jamuan yang diwujudkan dalam suasana Islam. Ia hendaklah dirancang secara rapi supaya semuanya menjadi alat untuk meningkatkan keyakinan kita kepada Allah. Dengan keyakinan yang mendalam sahaja, kita dapat membina wawasan dunia dan akhirat.
Keyakinan diri
Perkara kedua yang kita perlu yakini ialah kita berupaya untuk berjihad. Kita perlu tanya diri kita sendiri: Siapakah kita sebenarnya? Persoalan siapakah diri kita sebenarnya memberi kesan yang cukup besar dalam membentuk sikap dan peranan yang kita mainkan. Sekiranya kita merasai bahawa kita bukanlah orang penting dan tidak ada sumbangan penting yang dapat kita berikan, maka itulah kita. Kalau kita merasai kita tidak layak untuk mengajak orang lain kepada Islam, maka itulah kita. Sedangkan pada hakikatnya, disisi Allah, setiap diri mempunyai tanggungjawab yang sama sebagai khalifah Allah di muka bumi. Inilah yang menjadikan setiap diri sebagai orang penting. Kita penting sebab Allah telah memberikan amanah kepada setiap diri sebagai khalifah. Di akhirat nanti kita akan disoal, sejauh manakah kita telah laksanakan tugas penting ini. Apakah yang akan kita jawab di hadapan Allah nanti?
Oleh demikian, kita perlu membina keyakinan diri yang lebih besar terhadap diri kita sendiri. Setiap kita ialah murabbi, pemimpin, pendakwah, ahli sukan, ahli politik, ahli masyarakat, ahli perniagaan dan lain-lain. Kita adalah murabbi - sekurang-kurangnya kepada diri kita sendiri, isteri, anak-anak, kawan-kawan dan mereka yang dekat dengan kita. Begitu juga dengan sifat-sifat lain. Persoalannya ialah kita memang merasai tidak mampu sekarang ini. Kita tidak mampu untuk mendidik dan mendakwah. Apa lagi utnuk menjadi ahli politik dan ahli perniagaan kerana kita melihat apa yang kita ada pada masa ini, sedangkan Allah telah memberikan kita potensi yang dapat dibina untuk melahirkan apa sahaja sifat yang kita ingini. Allah tidak akan memberikan tanggungjawab sekiranya kita tidak mampu untuk melaksanakannya. Tanggungjawab kita ialah membina kemampuan dengan potensi dan persediaan jiwa yang besar yang telah Allah anugerahkan. Ini memerlukan masa yang panjang dan usaha yang berterusan. Inilah yang selalu kita lupa. Kita tidak menentukan sasaran dalam tempoh lima atau 10 tahun akan datang.
Ambil sahaja contoh yang mudah iaitu untuk menjadi ahli sukan. Bagi kita, menjadi seorang ahli sukan bukanlah menjadi pelari 100 meter yang mampu bersaing dengan Linford Cristie. Apa yang kita ingin ialah kesihatan dan kekuatan tubuh badan yang menjadikan kita cergas, mempunyai stamina yang banyak dan tahan lasak. Malangnya, kita mahu natijah ini berlaku dalam masa seminggu atau dua minggu sahaja. Kita lupa bahawa sedikit latihan tetapi yang berterusan, akan menghasilkan natijah yang besar. Biasanya, kita akan berlatih dengan semangat yang berkobar-kobar, berlari begitu jauh, tetapi hanya untuk seminggu dua. Selepas itu kita berhenti kerana tidak nampak hasilnya. Sepatutnya apa yang perlu kita lakukan ialah menanamkan kesedaran yang mendalam bahawa kita memerlukan kekuatan tubuh badan. Dengan kesedaran ini, kita mulakan latihan yang paling mudah seperti berlari 100 meter dengan cara yang paling perlahan. Tetapi setiap hari kita tambah jarak ini sehinggalah setahun, dua tahun dan seterusnya sehingga Allah memberikan kekuatan tubuh badan yang kita hajatkan.
Begitu juga dalam aspek lain seperti hafalan al-Quran, ibadat sunat, menambahkan ilmu umum, ilmu syara’ dan lain-lain lagi. Kita sering tertipu dengan semangat yang berkobar-kobar tetapi padam dalam tempoh yang singkat. Oleh itu marilah kita bayangkan bahawa kita menjadi manusia yang baru yang mempunyai kemampuan yang jauh lebih besar. Bukankah Rasulullah SAW merupakan seorang ahli ibadat, murrabbi, pendakwah, ilmuan, ahli perniagaan, panglima perang, ahli politik, ahli ekonomi, ahli kemasyarakatan yang prihatin terhadap orang tua dan miskin, juga suami yang penyayang, bapa yang dihormati dan dikasihi ahli keluarga. Apa yang perlu kita fahami ialah perubahan tahap yang lebih baik lahir daripada kesedaran yang mendalam dan usaha yang berterusan setiap hari walaupun kelihatan kecil. Marilah kita tanamkan tekad untuk membina diri kita untuk jangka masa lima, 10 atau 15 tahun akan datang. Insya Allah kita akan dianugerahi kehidupan yang lebih baik di sisi Allah. Dengan itu mudah-mudahan kita akan mempunyai keyakinan diri yang tinggi sebagai persiapan jihad.
Usaha yang berterusan
Bagaimanakah kita dapat mengekalkan tahap kesungguhan yang tinggi dalam usaha jihad yang kita laksanakan? Mengikut ahli psikologi, kecemerlangan kita bekerja dengan penuh kesungguhan bergantung pada fokus dalam fikiran kita dan cara kita menggunakan tubuh badan. Fokus dalam pemikiran ini perlu kepada usaha yang berterusan. Umpamanya kita memberikan fokus terhadap pembinaan peribadi muslim yang beriman, berakhlak dan berjihad. Inilah yang kita fikirkan, bayangkan dan inginkan setiap hari. Kita perlu mencari jalan supaya perkara ini sentiasa diperingatkan kepada kita, bukan seminggu sekali atau sebulan sekali, tetapi setiap hari. Mungkin kita catatkan perkara ini dalam diari, poster atau dalam bentuk-bentuk lain. Apa yang lebih penting ialah kita diperingatkan setiap hari terhadap fokus tersebut. Jadi, fokus kita yang pertama ialah untuk menjadi muslim, mukmin yang berkualiti, sehingga berguna kepada maysarakat. Kemudian, fokus kita ialah membentuk sebuah masyarakat Islam yang berkualiti sehingga berguna kepada ummah Islam seluruhnya.
Selain fokus dalam pemikirannya, kita perlu mempunyai tubuh badan yang sihat, segar dan bertenaga. Cara kita menggunakan tubuh badan akan mempengaruhi jiwa kita. Umpamanya, jika kita duduk di atas kerusi dengan keadaan yang lemah, tidak bermaya, badan membongkok, bernafas dengan perlahan dan pendek, jiwa kita turut menjadi lemah dan kita tidak bersemangat untuk melakukan sesuatu. Sebaliknya, jika kita duduk dengan penuh bertenaga, dalam keadaan bersedia, badan tegak, menarik nafas dengan panjang sehingga penuh paru-paru kita, jiwa kita akan lebih bersemangat untuk menyiapkan tugas yang ada di hadapan kita. Ini bermakna kita perlu kepada tubuh badan yang benar-benar sihat, cergas dan bertenaga. Sekali lagi, kita mempunyai satu sasaran yang perlu kepada usaha yang berterusan dan mengambil masa yang panjang.
Dengan wawasan yang jelas dan keyakinan diri yang tinggi, mudah-mudahan kita dapat melaksanakan sunnah Rasulullah SAW yang terbesar iaitu jihad untuk merealisasikan Islam dalam kehidupan individu, keluarga dan masyarakat manusia hari ini.
Strategi
Satu perkara penting yang perlu kita sedari ialah meletakkan Islam dalam suasana yang berubah. Pada hakikatnya, sistem Islam memang tidak berubah pada zaman mana sekalipun. Namun, proses untuk menegakkan sistem Islam memerlukan strategi dan operasi yang sesuai dengan tempat dan suasana yang ada. Sebagai contoh, Rasulullah SAW memulakan seruan umum dengan memanggil kaumnya dari puncak Bukit Safa. Puncak Bukit Safa merupakan tempat yang strategik di Makkah pada masa itu kerana puncak tersebut memang digunakan sebagai tempat untuk mengumumkan sebarang berita penting dan segera seperti kedatangan musuh. Ini adalah contoh bagaimana Rasulullah SAW menggunakan strategi yang ada dan sesuai pada masa itu untuk mengumpul dan menyampaikan ajarannya. Oleh demikian, kita juga perlu banyak mengkaji, mengumpul maklumat, berfikir dan bertindak dengan cara yang lebih baik dari semasa ke semasa. Hal ini penting kerana persoalan strategi adalah persoalan yang sentiasa berubah. Sekiranya kita tidak mahu berfikir dan hanya berpuas hati dengan apa yang ada sudah pasti jihad kita tidak akan berkesan dan tidak membantu kemenangan Islam.
Sebenarnya, langkah dalam jihad Rasulullah SAW dan sahabatnya adalah penuh dengan strategi dan teknik yang berkesan. Semua strategi, taktik dan teknik tersebut memerlukan tenaga serta pemikiran yang banyak dan berterusan. Dalam banyak peperangan, sahabat akan bertanya sama ada sesuatu keputusan Rasulullah SAW itu merupakan wahyu daripada Allah ataupun pendapatnya sendiri. Sekiranya bukan wahyu, maka sahabat akan berbincang untuk mencari jalan atau keputusan yang lebih baik. Sebagai contoh, Peperangan Khandak membuktikan Rasulullah SAW menerima pendapat yang kreatif daripada sahabatnya. Menggali parit yang dicadangkan oleh Salman daripada Parsi adalah suatu strategi peperangan yang baru dan asing bagi bangsa Arab. Namun demikian, pendapat yang baru ini diterima dan ternyata dapat membantu kemenangan Islam di samping bantuan dan izin Allah.
Untuk menghasilkan strategi yang berkesan pun perlu kepada ilmu. Kita perlu tingkatkan taraf ilmu, strategi dan taraf pemikiran kita. Tidak mungkin kita dapat memikirkan strategi yang baik hanya dengan taraf ilmu dan pemikiran yang lama sahaja. Kita perlu menukar kaedah kita berfikir supaya lebih positif, kreatif dan mempunyai fokus yang jelas. Hasil pemikiran yang berkualiti hanya lahir daripada corak dan daya pemikiran yang berkualiti juga. Selain itu, usaha ini juga memerlukan banyak latihan. Ini bermakna lebih banyak kita berfikir dan membuat keputusan strategi, maka kita akan lebih matang dalam soal ini.
Kesimpulan
Di atas keyakinan kita terhadap sebuah wawasan yang jelas dan keyakinan kita terhadap keupayaan diri kita sendiri (dengan izin dan bantuan Allah) mudah-mudahan kita menjadi seorang mujahid yang Allah kehendaki. Seorang Mujahid Islam adalah seorang yang sentiasa memikirkan tentang cara untuk melakukan sesuatu perkara dengan lebih baik. Kita perlu mencari jalan-jalan yang lebih baik dalam usaha jihad kita. Kita juga perlu kepada tubuh badan yang sihat, cergas dan bertenaga. Kita tidak boleh lupa kepada faktor strategi, taktik dan teknik untuk kemenangan Islam. Bukankah ini yang diwariskan oleh Rasulullah SAW kepada kita?
Pesan Untuk Dunia Islam
Bila seorang Islam merasakan apa yang dipikirkan oleh orang Barat terhadap dirinya – kebiasaannya, kebudayaan dan agamanya - dia mungkin akan tersenyum, terkejut atau bahkan ketakutan. Menurut jalan pikiran orang Barat, dunia Islam membingungkan – penuh teka-teki yang aneh, bagian dari dongeng, yang tingkah-lakunya dibentuk pada zaman kolonial, menerangkan dengan tidak mengerti dan perasaan was-was, seringkali berpikir normal dan logis.
Bagi orang Barat, dunia Islam adalah menakutkan, aneh – mitos yang diambil dari ceritera 1001 malam – selir yang banyak, pesta pora sex, istana-istana mewah, karpet terbang, kekayaan yang melimpah, prajurit yang ganas, kelompok pencuri, pedagang tidak jujur dan licik, agama yang fanatik dan kejam.
Kesampingkan ceritera karpet terbang, dan Barat dapat menjelaskan istilah yang serupa – akan tetapi penjelasannya tidak akan akurat.
Kita tidak hanya perlu memikirkan dengan seksama distorsi pandangan Barat terhadap Islam - dengan pandangannya itu – mengandung aspek-aspeknya yang minus dan negatif, semata-mata karena ketidaktahuannya dan menganggap sikap mereka itu tidak merugikan – namun kita semua harus memperhatikan dengan seksama bahwa pandangan-pandangan yang salah terhadap Islam itu secara sengaja dimanfaatkan dan seringkali dibesar-besarkan untuk mendorong Barat melakukan kejahatan perang dikemudian hari melawan dunia Islam. Pandangan-pandangan yang tidak adil ini, baru-baru ini sudah terjadi dan menguat sejak Perang Teluk, dan saat ini merupakan pola pikir standar bagi orang-orang Barat – yang dimanfaatkan untuk membenarkan alasan perang itu.
Barat memiliki fasilitas media yang sangat luar biasa untuk mencerdaskan rakyatnya, tapi sampai sekarang, fasilitas-fasilitas informasi, pendidikan dan hiburan secara luas dimanfaatkan dengan tujuan untuk memberikan informasi yang keliru dan salah, dengan mencuci otaknya untuk menanamkan kebencian terhadap orang-orang Islam.
Mainstream media Barat dikontrol oleh sekelompok kecil manusia jahat yang menyadari apa yang sebenarnya mereka lakukan, dan mereka tidak akan menghentikannya dalam rangka mencapai tujuan jahat mereka. Kelompok yang memanipulasi media ini dan para pendahulunya menyiarkan dan menerbitkan propaganda anti-Jerman dalam dua perang dunia, termasuk Jepang yang menjadi sasaran kebencian mereka pada Perang Dunia Kedua. Mereka adalah para penipu ahli. Mereka cuci otak jutaan orang Barat dengan mengobarkan rasa benci untuk membunuh orang Jerman dan Jepang. Karena ulah mereka, jutaan orang Jerman dan Jepang menjadi korban pembunuhan, yang mungkin saja mereka itu temannya sendiri.
Bila hal itu bisa dilakukan terhadap orang Jerman dan Jepang, maka hal itu juga dapat dilakukan terhadap orang-orang Islam – dan hasutan jahat mereka sudah dilakukan sejak tahun 1947 terhadap rakyat Palestina dan negara-negara tetangga Israel.
Kami, orang Jerman telah belajar dari pengalaman pahit kami sejak Perang Dunia I dan II bahwa pengorbanan sebuah bangsa terletak dari reputasinya, dan reputasi sebuah bangsa tergantung atas kebenarannya atas informasi – tidak melakukan dengan sengaja menyimpangkan penyajian informasi. Prinsip yang sama juga berlaku bagi bangsa-bangsa Islam.
Mari kita sekarang perhatikan keadaan musuh – musuh Anda dan musuh kita – yang tindakannya membahayakan perdamaian dunia, pengertian internasional dan konsekuensi hidup Anda dan kita semua.
ZIONIS INTERNASIONAL
Para pemimpin di Barat sangat dipengaruhi dan seringkali didominasi oleh bujukan politik kelompok minoritas Zionis. Agama dan politik Zionisme secara tidak seimbang memainkan peran politik yang besar di Barat, karena mereka menguasai media informasi, pendidikan dan hiburan, sistem perbankan. Mereka tergabung dalam perkumpulan rahasia pengususng One World Conspiracy yang dengan leluasa memanfaatkan uang, politik, kekayaan serta kekuasaan dalam mencapai tujuannya.
Lebih buruk lagi, anasir Zionis ini bersekongkol dan dibantu oleh jutaan orang Kristen dan non-Kristen yang sudah tercuci otaknya, mereka mempercayai informasi yang salah mengenai dunia Islam, yang diperolehnya dari media massa Zionis yang sudah direkayasa, menurut mereka Islam itu "jelek", sikap mereka sesuai dengan citra yang digambarkan Zionis mengenai dunia Islam.
Karena kesalahan orang Kristen di Barat yang telah tercuci otaknya mempercayai bahwa segelintir orang yang sangat jahat, serakah, militan dan mengaku dirinya sebagai orang "Yahudi" yang "baik" – karena kitab Bible Kristen menyebutkan orang-orang "Yahudi" sebagai "Manusia Pilihan Tuhan". Sejak awal Perang Dunia II, kaum Zionis, mereka yang tertipu dan orang-orang sewaannya memanfaatkan mitos "Manusia Pilihan Tuhan" sebagai alat untuk menipu orang-orang Kristen di Barat.
Saya sebagai seorang Jerman tahu, di Jerman, orang yang mempersoalkan aspek-aspek sejarah Zionis yang dinyatakan dengan apa yang disebut "Holocaust" diancam hukuman penjara sampai dengan lima tahun. Di Jerman saja, dalam beberapa tahun terakhir ini, lebih dari 5800 orang telah dituntut di pengadilan dan dikenakan denda. Ratusan orang lainnya telah dipenjarakan karena menyatakan keraguannya mengenai "Holocaust", Dalam hal ini, seorang Yahudi, Professor Norman, menyebut Holocaust" sebagai " sejarah Perang Dunia II versi Zionis".
Kita lihat penipuan besar-besaran ini – hasilnya, kepentingan Zionis identik dengan kepentingan orang Barat ' di dalam banyak publikasi dan pengumuman organisasi-organisasi seperti the "Councils of Christians and Jews", juga "Brotherhood Weeks", "Interfaith Services", konvensi-konvensi, loka karya gereja, dst. Orang-orang Kristen Barat mentalitasnya terus menerus tertipu oleh propaganda palsu Zionis.
Banyak orang Barat, dan bahkan pimpinan pemerintahan, mengenal "Yahudi" secara salah – oleh karena itu seringkali menganggap kepentingan Zionis identik dengan kepentingan negaranya, tegasnya seperti seorang yang di hipnotis mengambil racun yang mematikan untuk dicampur dengan makanannya sendiri. Bahkan kita pernah mendengar seorang penyanyi terkenal Pat Boone, seorang Krisren, mengatakan bahwa hanya ada tiga aliran Judaisme: Ortodoks, Pembaharu dan Kristen – dan bahwa agama Kristen adalah bentuk lain dari Judaisme.
PERKUMPULAN RAHASIA INTERNASIONAL
Pada umumnya dunia Islam tidak mengetahui adanya kekuatan dan pengaruh luar biasa di dunia Barat yang dijalankan oleh sayap politik gerakan rahasia Freemasonry dan semua organisasi rahasia lainnya seperti the Kiwanis, Rotary, Lions dst. Banyak pengambil keputusan Barat, bahkan seringkali didominasi oleh angota-anggotanya, seperti politikus, ahli ekonomi dan pejabat-pejabat militer yang merupakan anggota dari salah satu perkumpulan rahasia atau dalam pengaruhnya. Setiap orang Islam yang terdidik segera dapat mengenal identitas Freemasonry dengan mengenal kerahasiaan organisasi pendahulunya di dalam sejarah Islam. Aliran setan globalist ini persis sama strukturnya dengan yang kita dapati di loji Freemasonry, seperti Loji PII yang terlibat dalam kasus Calvi di Italia pada awal 1970-an – dimana pentingnya bagi mereka untuk menjaga kerahasiaan, persamaan, dalam melaksanakan pengaruhnya, melakukan infiltrasi, menciptakan pejabat-pejabat korup, bahkan melakukan pembunuhan. Nampaknya mereka memberikan dukungan membabi-buta kepada organisasinya dan kepatuhannya terhadap petunjuk yang diberikan pimpinannya.
Tujuan dan ritual-ritual perkumpulan rahasia ini di Barat banyak menggunakan emblem atau lencana dan gambar-gambar yang sumbernya dari ajaran Yahudi Kabbalah Babilonia Talmud. Isi ajarannya diduga asli dari Yahudi-Mesir, banyak dari tujuan mereka saat ini melayani tujuan akhir Yahudi, dan banyak anggota-anggota Loji dan pimpinan tingkat tinggi Mason adalah Yahudi. Hal ini menjelaskan dukungan yang konsisten Freemasonry terhadap pelaksanaan gerakan Zionisme Internasional dalam berbagai bentuknya. Hal ini juga menjelaskan keterlibatan politik Freemasonry secara konsisten dalam perannya meggerakkan kemajuan kejahatan dunia, korupsi, kejahatan sosial, kemiskinan, perang, revolusi, kehancuran dan kekacauan. Pelaksanaan tindakan ini semuanya diarahkan oleh pimpinan tingkat tinggi Mason kedalam percaturan politik, kegiatan perekonomian dan tanpa kecuali dalam bidang pelaksanaan hukum serta militer.
Atas nama Zionis, Goyyim (non-Yahudi) anggota perkumpulan rahasia ini menyebarkan penyakit berbahaya ini, tidak hanya di Barat, akan tetapi ke seluruh dunia, saat ini pengaruh Barat di dunia telah merasuk ke berbagai segi kehidupan. Banyak anggota yang kemudian menyadari akan peran organisasinya yang menyebabkan penderitaan orang lain, keluar dari organisasi rahasia ini.
Presiden John F. Kennedy sebelum terbunuh menyatakan bahwa di Amerika terdapat 17 juta orang anggota berbagai perkumpulan rahasia serupa Freemasonry. Yang paling terkenal saat ini adalah George Bush, anggota perkumpulan rahasia "Skulls and Bones" – Pada umumnya presiden-presiden Amerika merupakan anggota perkumpulan rahasia – terkecuali dua orang presiden Amerika, yaitu John F. Kennedy yang dibunuh dan Richard Nixon yang bukan anggota Freemasonry digantikan oleh Gerald Ford, anggota Freemasonry tingkat ke-33.
Ketika melakukan perjalanan di seluruh wilayah Amerika dan negara-negara Anglo-Saxon, orang sering mengingatkan bahwa loji lokal Freemasonry biasanya berdekatan lokasinya dengan kantor federal, negara atau pemerintah lokal – jaraknya biasanya tidak begitu jauh dari ibukota negara. Sudah terbiasa orang Barat menerima kehadiran perkumpulan rahasia ini ditengah mereka namun mereka tidak merasa khawatir dalam memilih atau mengusulkan anggota Freemasonry untuk menduduki suatu jabatan di kantor pemerintahan, walaupun sangat jelas mereka belum tentu akan memperjuangkan kepentingan rakyat. Mereka akan melakukan tindakannya, yang seringkali berdasarkan kepentingan perkumpulan rahasia – namun sebaliknya kita bertanya – mengapa mereka menjadi anggota?, dan mengapa semua kerahasiaan – kata kunci rahasia, jabat tangan rahasia dll diberikan kepada para anggotanya, yang dengan sendirinya membuat perkumpulannya menjadi anti-demokrasi.
Orang boleh-boleh saja mencurigai pejabat seperti itu, kebijakan umum tidak akan dibuat secara lapang dan terbuka, namun secara diam-diam, ditempat-tempat rahasia, di "loji persaudaraan". Tidak aneh bila kebijakan Amerika selalu berbeda dalam praktek dari janji-janji politik pemilihan yang dibuat oleh para hiprokit.
Bahkan anak kecil bisa menerima kebenaran yang sederhana: tidak ada organisasi yang menyatakan melakukan hal-hal yang baik sebagaimana yang diklaim oleh organisasi Freemasonry, perlu kerahasiaan. Namun anak-anak yang tercuci otaknya akan menjadi orang dewasa yang tercuci otaknya pula, dan melalui cuci otak yang seksama yang dilakukan oleh Zionis telah membuat mayoritas orang Barat buta terhadap musuh tradisinya di tengah-tengah kehidupannya. Amerika adalah sebuah bangsa yang secara menyeluruh tercuci otaknya. Namun orang-orang Amerika secara perlahan namun pasti, mulai bangkit dari tidurnya yang nyenyak, kita bersyukur dengan tersedianya informasi yang tidak disensor yang sebelumya ditindas, namun sekarang informasi itu lebih banyak lagi tersedia – di Internet.
Bila orang-orang Barat tidak bisa melihat bahaya yang datang dari perkumpulan rahasia, seperti Freemasonry, rasanya hal ini tidak perlu terjadi atas orang-orang Islam untuk sama goblognya dengan mereka.
BANKIR INTERNASIONAL
Para Bankir adalah sumber utama kekuatan jahat yang menyerang umat manusia, secara langsung mereka mengontrol kekayaan dunia dan menentukan sebagian besar apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak perlu dilakukan, seperti dalam praktek perdagangan, industri dan pemerintahan, atau apakah yang dilakukan mereka hasilnya lebih baik bagi manusia atau akan menghasilkan keburukan bagi mereka yang terlibat masuk ke dalam skema setan.
Sementara dunia para bankir nampaknya benar-benar harmonis dengan Talmudnya, mereka juga sepenuhnya menentang Al-Quran, mereka mendapatkan kekayaannya dengan melakukan kejahatan dan dosa riba, dengan demikian, kekayaan mereka diperoleh tanpa kejujuran dan kerja produktif. Memperhatikan keadaan dunia saat ini dan buah dari hasil kebijaksanaan para bankir, tidak ada keraguan lagi bahwa manusia-manusia jahat ini mengeruk kekayaannya dari Amerika, Jerman dan banggsa-bangsa Arab.
Akhirnya untuk kepentingan kita bersama. Lebih baik daripada tidak melakukan, karena semua yang mereka lakukan itu mengakibatkan penderitaan, peperangan dan penghancuran etika dan moral masyarakat kita. Bangsa-bangsa Islam rawan terhadap blackmail para bankir dunia, dengan satu goresan pena saja, mereka dapat mendevaluasi mata uang negara-negara Arab, mereka menghamburkan uang yang diperolehnya dari minyak. Pemerintahan Barat dapat disuap dan ditakut-nakuti mereka untuk membekukan dan merampas aset negara Islam – sebagaimana terjadi dengan Iran, Iraq dan Libya dll. Tetapi alat kejahatan utama Bankir internasional yang dalam kadar tertentu adalah Komunis Internasional.
KOMUNIS INTERNASIONAL
Kita cenderung mengatakan bahwa "Komunis sudah mati". Namun hal itu jauh daripada kebenaran. Komunis belum mati di antara jutaan orang, para intelektual, guru, profesor, orang-orang yang berpengaruh media massa dan bidang pendidikan, baik di Timur maupun di Barat. Komunis sudah di kemas dengan muka baru - Cina Merah masih komunis dengan 1 milyar penduduknya. Meskipun slogan "ancaman komunisme" sudah ditanggalkan dari ipemikiran Barat, bahaya komunis masih tetap laten. Oleh karenanya masih dimanfaatkan untuk memberikan citra buruk terhadap beberapa negara Arab.
Kita di Barat secara konstan dihadapkan kepada propaganda Zionis yang menyatakan bahwa orang Islam pada umumnya pro Komunis, dan "negara kecil Israel" satu-satunya negara "demokrasi", sekutu anti-komunis dan benteng demokrasi di Timur Tengah. Ini merupakan penipuan yang berlebihan, karena hukum Islam mengharankan ajaran ateis.
Propaganda banyak dibuat oleh Zionis bahwa dunia Islam masih berhubungan dengan negara komunis ex-Uni Sovyet, propagandis Zionis sedikit sekali mengetahui mengenai realitas orang-orang Islam yang secara konsisten tetap menentang kekuatan jahat atheis, Komunisme ala Sovyet. Sedikit saja orang Barat yang menyadari kekeliruan apa yang disebut dengan istilah "Revolusi Islam-Komunis" – adalah absurd untuk mempercayai dalam kaidah "materialisme idealistik" atau "tanpa tuhan".
Walaupun "Komunisme" saat ini diperkirakan sudah mati, Komunis dalam tingkat yang lebih besar maupun kecil masih tetap menyebar keseluruh sistem Barat, mmenyusup ke bidang politik, ekonomi, industri, media massa dan pendidikan. Jadi banyak kebijaksanaan "Merah" pemerintahan Barat menjadi milik rakyat dan tidak lagi dapat membedakannya sebagai tujuan Komunis untuk mendominasi dunia dengan ajaran Marxis. Namun masih terjadi perjuangan kelas dan revolusi dengan berbagai jalan dan cara – dengan cara yang lebih canggih. Itulah sebabnya kita melihat motivasi politik yang lemah, gelombang pemogokan yang terjadi berulangkali, inflasi, deflasi, dan banyak pemogokan, dikombinasi dengan cara yang sistematis untuk mendekapitalisasi industri ekonomi Barat.
Komunisme selalu menciptakan suasana krisis – oleh karena itu, para agen dari tiap golongan dari komunis biasa sampai yang paling Merah bertindak menciptakan sebanyak-vanyaknya krisis sebanyak mungkin di bidang ekonomi, kebudayaan dan struktur kemasyarakatan Barat - dengan maksud untuk memecah belah, menaklukkan dan akhirnya menguasai dunia. Taktik mereka sudah berubah – tapi tujuannya tidak berubah. Hanya ada perubahan dalam cara melaksanakannya.
Barat yang pada tingkat tertentu sudah diinfiltrasi dan didominasi, sebagian besar dihancurkan oleh Komunis dan para simpatisannya, dan hal ini sudah berlangsung 100 tahunan, dimana hal ini seringkali tidak disadari baik oleh orang Barat sendiri apalagi non-Barat. Bahaya internal tetap mengancam Barat yang dilakukan oleh orang-orang yang semangatnya sudah lemah, parasit dan pengkhianat, yang bekerja rajin seperti rayap, merusak tatanan yang sudah begitu lemah, sehingga keseluruhan struktur Barat terancam oleh kehancuran yang dalam seperti dialami Uni Sovyet.
Hal tersebut di atas sudah dialami oleh bangsa-bangsa besar seperti dialami oleh bangsa Mesir Kuno, Yunani, Persia dan Roma, dan tentu saja hal serupa bisa dialami oleh Barat, yang setiap harinya lebih mnyerupai peradaban tua ini dengan melimpah-ruahnya materi namun miskin semangat, keberanian dan kebijaksanaan – terutama sekali semangatnya untuk mempertahankan diri untuk kelangsungan hidupnya.
Apa yang bisa kita lakukan untuk menghentikan dan akhirnya membalikkan bahaya kemunduran ini?. Bagaimana dan kapan kita memulai menyelamatkan diri kita sendiri dari kejahatan konspirasi Zionis perusak dunia internasional yang memperbudak manusia ini?
KESELAMATAN MELALUI INFORMASI: USUL KAMI UNTUK HARI INI – BESOK MUNGKIN SUDAH TERLAMBAT
Tulisan kuno yang banyak dicatat orang bahwa informasi merupakan asas penting dalam suatu pernyataan seperti: "Kebenaran Akan Membuat Kita Bebas" dan "Rakyat kita rusak karena kurang pengetahuannya". Tindakan pasti manusia selalu bergantung pada hal-hal yang logis, sehat serta masuk akal, padat informasi, dan cara terbaik untuk menyampaikan kebenaran informasi kepada rakyat yang membutuhkannya adalah melalui media massa seperti press, radio, TV, materi pendidikan, film, novel yang bermanfaat – dan sekarang melalui Internet yang sudah menglobal.
Dunia Islam punya uang untuk menerbitkan, menyiarkan atau sebaliknya menyebarkan sejarah dengan fakta dan data yang berisi kebenaran - hal ini saja dapat menahan dorongan nafsu Zionis untuk membuat perang baru dan kekacauan – tetapi karena informasi ini datangnya dari "sumber asing", akan menjadi subyek ketidak percayaan, sensor, penyadapan, gangguan frekuensi dan atau penyitaan. Kepemilikan terbuka sekaligus oleh orang Arab seperti Iran – atau surat kabar milik orang Syria atau stasiun-stasiun TV yang bersumber dari surat kabar utama Barat, majalah, radio atau stasiun TV dengan cepat juga akan menghadapi sanksi-sanksi pemerintah, termasuk pensensoran dan penyitaan.
Sebuah alternatif praktis adalah dengan mendirikan kepemilikan yang independen dan beroperasi melalui saluran komunikasi dan informasi dilingkungan negara-negara Barat, dengan memperkerjakan orang-orang Barat yang jujur. Di Barat masih banyak orang-orang yang independen, terpelajar, berani dan berbakat dengan kemampuan berorganisasi, Bahkan pada saat inipun tidak semua laki-laki yang mempunyai kemampuan di Barat, yang cerdas dan berani, menjual dirinya kepada Zionis atau mempunyai mental budak. Mereka banyak yang waspada dan menyikapi dengan bijaksana terhadap apa yang terjadi atas masyarakat Barat – dan mengapa?.
Setiap harinya lebih banyak lagi orang Barat yang sadar, jutaan orang sekarang siap untuk mendengarkan berita yang benar.
Saat ini sudah berdiri organisasi seperti dimaksud di atas, bila saja dibiayai secara memadai, niscaya akan menjadi cikal-bakal jaringan informasi dunia yang independen yang mampu membalas disinformasi dan jaringan propaganda kebencian yang dilakukan Zionis, yang saat ini hampir tidak ada yang menentangnya. Salah satu contoh adalah Zundelsite, situs yang berbasis di Amerika ini telah mengungkapkan apa yang disebut dengan "Holocaust" sebagai alat pemerasan secara sistematis. Pengungkapan kejadian "Holocaust" yang sebenarnya oleh Zundelsite dimaksudkan untuk menentang dua negara pendukung Israel yang paling bersemangat - yaitu Jerman dan Amerika Serikat.
Tidak ada situs Internet yang telah diserang baik oleh pemerintah Jerman maupun Kanada dan pensensoran privasi seperti terhadap the Zundelsite. Situs yang berbasis di Califormia sejauh ini masih tetap bertahan dari semua serangan, karena pengoperasiannya di bawah payung proteksi the First Amendment to the United States Constitution yang menjamin kebebasan berbicara. Situs ini menyerang gertak sambal Zionis dan "Holocaust" yang disebutnya sebagai "Ceritera Bohong Abad Ini', memberi uang dan kekuasaan kepada Israel, serta membenarkan menduduki Palestina dan mengintimidasi negara tetangganya seperti Syria, Libanon, Iran dan negara-negara Arab lainnya. Sejak adanya pemberitaan tersebut, lebih dari 25 juta dokumen yang terkait dengan Holocaust telah diakses oleh orang di seluruh dunia.
Buang jauh-jauh Holocaust, dan kita akan memotong sumber keuangan yang menghidupi sistem oligarki jahat yang represif.
Itulah yang DAPAT kita lakukan, dengan membungkus informasi secara hati-hati dan cermat, kita telah melakukan pekerjaan terbatas dalam rangka melawan Zionis, namun kami kekurangan dana untuk melakukan hal yang lebih dari itu. Bangsa-bangsa Islam berhak untuk mendapatkan informasi pertahanan yang memadai. Banyak orang di Barat hati-hati dan bosan atas perbuatan kejahatan dan tujuan Zionis.
Bilamana dana yang memadai tersedia untuk kami dan organisasi, kami dapat sesegera mungkin memulai kampanye informasi kebenaran sejarah untuk masyarakat umum. Silahkan dipertimbangkan dengan seksama apa yang kami usulkan ini. Untuk harga sebuah pesawat terbang, bangsa di dunia dapat diberitahu mengenai tujuan sejati sebuah negara atau beberapa negara Islam.
Untuk harga sebuah tank, film informasi publik dapat diproduksi dan ditayangkan berulang-ulang, melalui Satelit TV yang meliput seluruh Amerika Utara, kepada pamirsa yang ingin mengetahui informasi tersebut.
Untuk seharga misil, dapat dicetak sebuah buku dan dikirim secara cuma-cuma kepada seluruh perwakilan media pemberitaan Barat.
Untuk harga sebuah peluru altileri, seorang pembicara terlatih dapat mempresentasikan tujuan Islam dalam simposium di perguruan tinggi atau dalam suatu pertemuan internasional.
Untuk seharga beberapa senapan, 500 paket informasi video atau audio kaset dapat dikirim kepada stasiun pemancar radio di seluruh dunia.
Untuk harga sebuah peluru senapan, bisa beli perangko untuk 10 surat dengan pesan keharmonisan antar etnis melalui kebenaran dan saling pengertian sampai ke ujung dunia sekalipun.
Apakah persenjataan militer yang mahal harganya dan cepat usang itu lebih baik daripada informasi mengenai bahaya nyata "Holocaust" – informasi yang akan membawa pengertian yang lebih baik dan karenanya kebijakan akan lebih seimbang yang akan mencapai perdamaian abadi?. Apakah senjata-senjata yang dibeli lebih baik daripada firman Tuhan?. Apakah kita akan terus memperkaya kapitalis dan Zionis penghasut perang baik di Timur maupun di Barat dengan terus membeli mesin-mesin pembunuh produksi mereka yang dengan demikian menghancurkan diri kita sendiri, apakah semuanya itu lebih bermanfaat?. Perang Teluk seharusnya menyadarkan kita semua – baik di Timur dan Barat, Utara dan Selatan, Negara Maju, Negara Berkembang dan Negara Dunia Ketiga.
Sungguh pasti, tidak seorangpun dari kita menghendaki hal ini berlangsung berlarut-larut, Tidak Muslim, tidak juga orang Barat.
Disana ada jalan yang lebih baik – jalan informasi kebenaran. Jalan Kita.
Roger Geraudy, seorang Revisionis Perancis yang telah memeluk agama Islam has already taken the Arab countries by storm.. Mengapa?. Itu Sangat sederhana: Kuncinya adalah membeberkan tentang Holocaust atau tuduhan genosida orang-orang Yahudi. Kejahatan Zionis berupa ceritera bohong ini telah membuat dua negara kaya Barat secara mental tunduk kepada Zionis, dan menolong membantu menyebarkan informasi bohongnya, serta memberikan bantuan keuangan secara tidak terbatas sebagai alat represif dalam melaksakan politik destruktif dan tujuannya.
Kami siap membantu Anda hari ini. Apakah Anda memahami kami?. Bila ya, Anda siap membantu kami?. Besok mungkin akan terlambat bagi kita bersama.
“Jika belum pernah ber-Jihad, jangan menganjurkan Jihad”.
Jika kita cermati dibalik kata tersebut ternyata tersembunyi maksud untuk meredam Jihad. Jika ulama-ulama, ustazd-ustadz, tidak menganjurkan Jihad, Maka semangat jihad semakin hari semakin padam. Ini teori logika.Segala macam dalil yang dikutip, dan argument yang disusun, saya jawab dengan singkat “tidak pernah ada seorang ulamapun yang menghukumi seseorang yang mengajurkan Jihad sebagai munafiqun”. Tidak pernah ada. Tidak dijaman dahulu dan tidak dijaman sekarang. Metode penghakiman yang ditetapkan pada sikap seseorang menggunakan metode “analisa” tidak bisa diterima. Analisa hanya mampu merambah wilayah-wilayah “Dhohir”. Analisa tidak mampu menjangkau wilayah batin. Sikap manusia tidak bisa dihipotesakan. Kemudian dari hipotesa kita tetapkan dia munafiq atau Kafir. Penetapan Munafiq atau kafir pelanggarannya harus jelas.Dalil-dalil yang dikutip dari Al Qur’an hanyalah kamuflase untuk menutupi maksud yang tersembunyi agar seolah-olah bertujuan meluruskan sesuatu yang bengkok. Padahal jika dikuti justru semakin lebih bengkok. Allah langsung menganjurkan sendiri dalam Qur’an tentang jihad. Sampai dimana kesanggupan kita melaksanakan maka keputusannya terserah Allah. Bisa menjalankan lebih bagus dibandingkan yang menganjurkan, bisa menganjurkan lebih bagus dari pada yang diam, yang Diam masih ada yang selapis tipis lebih lebih jelek dibanding yang diam yaitu kaum yang ingkar. BEBERAPA AYAT AL-QUR'AN TENTANG JIHAD1. "Telah diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Dan bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal sesuatu itu baik bagimu. Dan bisa jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal sesuatu itu buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui." (Al-Baqarah: 216)"kutiba" artinya "furidha" (diwajibkan), sebagaimana tersebut dalam firman Allah pada saat yang sama dan menggunakan susunan kalimat yang sama pula.2. "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu seperti orang-orang kafir (orangorang munafik) itu, yang mengatakan kepada saudara-saudara mereka apabila mereka mengadakan perjalanan dimuka bumi atau mereka berperang, 'kalau mereka tetap bersama kita, tentu mereka tidak akan mati dan tidak akan dibunuh.' Akibat (dari perkataan dan kebodohan mereka) yang demikian itu, Allah menimbulkan rasa penyesalan yang sangat dalam hati mereka. Allah menghidupkan dan mematikan. Dan Allah melihat apa yang kamu kerjakan. Dan sungguh kalau kamu gugur dijalan Allah atau meninggal, tentulah ampunan Allah dan rahmat-Nya lebih baik bagimu dari harta rampasan yang mereka kumpulkan. Dan sungguh jika kamu meninggal atau gugur, tentulah kepada Allah kamu semua dikumpulkan." (Ali Imran: 156-157)"Dharabu fil ardhi" artinya: keluar untuk berjihad. "Ghuzzan" artinya: bertempur. Perhatikan keterkaitan antara ampunan dan rahmat Allah terhadap kematian dijalan Allah pada ayat 157. Ampunan dan rahmat itu tidak terdapat pada ayat berikutnya, sebab bukan berkaitan dengan gugur dan mati di jalan Allah. Pada ayat tersebut juga terkandung maksud bahwa kepengecutan adalah sifat orang kafir, bukan sifat orang beriman.3. "Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapatkan rezeki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan kepada mereka dan mereka bergembira hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang mereka yang belum menyusul, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati ." (Ali Imran: 169-170) Selanjutnya bacalah pula sampai ayat 175.4. "Karena itu, hendaklah orang-orang yang menukar kehidupan dunia dengan akhirat berperang di jalan Allah. Barangsiapa yang berperang dijalan Allah, lalu gugur dan memperolah kemenangan, maka kelak akan kami berikan kepadanya pahala yang besar." (An-Nisa: 78) Selengkapnya anda dapat membaca surat ini mulai ayat 71 sampai ayat 78. Bacalah ayat-ayat tersebut agar anda tahu betapa Allah memerintahkan kepada orang-orang mukmin untuk selalu waspada, berperang bersama tentara Allah, berkelompok atau sendiri-sendiri, sesuai dengan tuntutan situasi. Allah mencela orangorangyang duduk-duduk dan tidak mau berperang, pengecut, terlambat, atau orang-orang yang hanya memanfaatkan situasi demi mengeruk keuntungan untuk dirinya sendiri. Allah mengetuk hati nurani orang-orang yang beriman untuk melindungi orang-orang yang lemah dan menolong orang-orang yang tertindas. Allah merangkai antara pedang dengan shalat dan shiyam, serta menerangkan bahwa perang tidak berbeda dengan keduanya dalam rukun Islam. Allah meyakinkan orang-orang yang masih ragu dan mendorong mereka untuk terjun ke dalam kancah peperangan dan arena maut dengan lapang dada dan keberanian yang menggelora dalam hati. Allah menjelaskan kepada mereka bahwa kematian akan terus mengintai mereka. Allah jelaskan kepada merekabahwa jika mereka mati dalam keadaan berjihad di jalan-Nya, maka mereka akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan Allah tidak akan menyia-nyiakan infaq dan pengorbanan mereka.5. Surat Al-Anfal secara keseluruhannya merupakan amjuran untuk berperang dan perintah untuk tabah menghadapinya. Demikian pula terhadap penjelasan tentang berbagai hukum yang berkaitan dengan peperangan. Oleh karena itu, orang-orang mukmin generasi awal menjadikan surat Al-Anfal menjadi senandung yang selalu dilantunkan di tengah berkecambuknya peperangan. Cukuplah bagi anda firman Allah, "Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang. Dengan begitu, kamu menggetarkan musuh Allah dan musuh kamu." (Al-Anfal: 60)Sampai pada firman-Nya,“Hai nabi, kobarkanlah semangat orang-orang mukmin itu untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantara kamu, mereka dapat mengalahkan seribu dari orang kafir, sebab orang-prang kafir itu tidak mengerti." (A;- Anfal: 65)6. Surat At-Taubah secara keseluruhanya merupakan anjuran perang dan penjelasan mengenai hukum-hukumnya. Cukuplah bagi anda dengan firman yang menjelaskan tentang perang terhadap orang-orang musyrik yang berkhianat. "Perangilah mereka, niscaya Allah menyiksa mereka dengan tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakkan hati orang-orang yang beriman. Dan menghilangkan panas hati orang-orang mukmin. Dan Allah menerima taubat orang yang dikehendaki-Nya Allah Maha Mengetahui lagiMaha bijaksana." (At-Taubah: 14-15)Firman Allah tentang perang terhadap orang-orang ahli kitab,"Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian serta tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar, yaitu orang yang telah diberi Al-kitab, sampai mereka mau membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk." (At-Taubah: 29)Selanjutnya Allah menyerukan serangan umum pada ayat ayat berikutnya,"Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan atau merasa berat, danberjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (At-Taubah: 41) “Jika belum pernah ber-Jihad, jangan menganjurkan Jihad”.Adalah upaya meredam Jihad, bentuk pengingkaran atas perintah Jihad.